GenPI.co - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi meminta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara memaksimalkan ruang-ruang dialog konstitusional.
"Demokrasi pascareformasi 1998 memiliki ruang yang terbuka untuk menyampaikan aspirasi, saran dan kritik kepada pemerintah," kata Yudian dalam keterangan resmi, Rabu (9/6/2022).
Yudian mengatakan latar belakang histori politik Indonesia, mahasiswa, dan anak muda banyak memegang peranan penting.
Dia menyebut perjuangan kemerdekaan nasional tidak akan mungkin terjadi jika tidak ada mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen).
"Melihat sejarah tersebut, aspirasi dan kritik yang diprakarsai oleh gerakan mahasiswa memberi kontribusi penting dalam perubahan sosial di Indonesia," ujarnya.
Oleh karena itu, penting untuk membangun dialog antara mahasiswa dengan pemerintah.
"Pilihan yang mengedepankan dialog ini adalah bukti mahasiswa sudah memberi teladan," tuturnya.
Yudian juga berpesan kepada BEM Nusantara untuk terus mengawal agenda kebijakan pemerintah yang berorientasi pada kemaslahatan umat dan bangsa.
"Mari kita wujudkan bangsa Indonesia yang cerdas, cinta tanah air, adil dan sejahtera," ucapnya. (antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News