GenPI.co - Wakil Ketua MPR RI Jaziilul Fawaid mengatakan harga BBM terus meningkat akibat dari dampak perang Ukraina dan Rusia.
Dia mengatakan saat ini harga minyak dunia mencapai UUSD 113 per barel, padahal harga yang ditetapkan APBN hanya USD 45 per barel.
“Jadi BBM ini menurut saya dilematis ya, karena harga bbm terus meningkat akibat perang ukraina dan rusia,” kata Jazilul di Parlemen Senayan DPR RI, Jumat (17/6).
Naiknya harga minyak dunia tersebut membuat pemerintah untuk memberikan subsidi untuk rakyat.
“Ini artinya negara mensubsidi besar untuk BBM dan yang menjadi soal sebenarnya bukan karena subsidinya saja, tetapi ini tepat sasaran gak?” katanya.
Politikus PKB itu mengatakan, selama ini DPR sering membahas soal subsidi yang tidak tepat sasaran.
“Subsidi yang sering menjadi bahan diskusi tidak tepat sasaran ialah subsidi BBM, pupuk, dan listirk,” katanya.
Jazilul pun meminta pertamina untuk membuat sistem yang tepat agar pemberian subsidi tepat sasaran.
“Oleh sebab itu, menurut saya alangkah bagus jika pertamina itu mampu membuat data atau sistem yang benar-benar bisa tepat sasaran untuk subsidi,” katanya.
Dia mengatakan, subsidi yang tidak tepat sasaran bisa membuat pemerintah menjadi rugi.
“Kalau ini tidak tepat sasaran yang rugi negara, karena uang yang dimiliki negara ini untuk kemakmuran rakyatnya,” kata Jazilul Fawaid. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News