GenPI.co - Ketua BEM UI Bayu Satrio Utomo mengaku kesal karena polisi membentangkan kawat berduri di depan gerbang DPR RI.
Menurut dia, baru kali ini polisi membentangkan kawat berduri saat ada demonstrasi.
"Ini adalah simbol ketakutan penguasa terhadap gerakan mahasiswa," tegas Bayu di atas mobil komando, Jakarta, Selasa (28/6).
Bayu lantas membakar semangat massa aksi dengan merapatkan barisan dan kompak.
"Mahasiswa bersatu tak bisa dikalahkan! Mahasiswa bersatu tak bisa dikalahkan!" ucap Bayu.
Bayu sempat meminta pihak kepolisian memindahkan kawat berduri ke dalam gedung DPR.
"Bilang kepada jenderal-jenderal kalian bahwa kami tidak ingin disambut dengan kawat berduri," ujarnya.
Bayu khawatir kawat berduri yang membentang bisa melukai massa.
Dia menuturkan kawat berduri merupakan sambutan yang tidak pantas untuk rakyat yang ingin datang ke DPR RI.
Bayu menegaskan mahasiswa yang datang ke DPR RI atas dasar hati nurani.
Menurut Bayu, pihaknya akan terus menuntut DPR dan pemerintah membuka draft terbaru RKUHP.
Sebab, Bayu menyebut RKUHP berpotensi membungkam kebebasan berpendapat dan berekspresi warga negara.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News