GenPI.co - Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad menilai manuver PKS dalam menurunkan angka Presidential Threshold (PT) sangat wajar.
Bahkan, menurutnya, bukan hanya PKS yang memiliki ekspektasi tersebut, melainkan parpol menengah juga demikian.
“Akan tetapi, kita tahu UU yang kita gunakan untuk pemilu mendatang sudah memutuskan PT 20 persen,” ujar Nyarwi kepada GenPI.co, Selasa (12/7).
Menurutnya, menurunkan PT saat ini cukup terlambat lantaran KPU sudah mempersiapkan Pemilu 2024 dengan regulasi yang sudah ada.
“Jadi, harapan itu akan sulit diwujudkan dengan proses penyelenggaraan Pemilu 2024 yang sudah bergulir,” ucapnya.
Meski demikian, menurutnya, kesempatan menurunkan PT masih ada apabila parpol lain di parlemen melakukan gerakan luar biasa untuk mengubah UU Pemilu.
“Kemungkinan itu kecil terjadi, kecuali untuk pemilu pada periode selanjutnya,” kata Nyarwi.
Dia juga menyoroti pengakuan Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang kesulitan membentuk koalisi untuk ikut dalam Pilpres 2024.
Menurutnya, PKS mendapatkan kesulitan tersebut lantaran memiliki tradisi mencalonkan sosok kader partainya saja.
“Kita tahu juga kader PKS tidak termasuk dalam tokoh unggulan dalam radar lembaga survey nasional,” ujar Nyarwi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News