GenPI.co - Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti menilai pendaftaran calon peserta Pemilu 2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) mubazir lantaran melalui dua tahapan.
Kedua tahapan tersebut yakni pendaftaran melalui Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) dan pendaftaran secara langsung ke KPU.
Menurutnya, pendataran langsung sudah tidak relevan lagi lantaran berkas parpol yang dinyatakan lengkap di Sipol sama saja dengan berkas yang dibawa ke KPU.
“Artinya, pendaftaran secara langsung membuat parpol melakukan mendaftar dua kali untuk satu berkas yang sama,” ujar Ray Rangkuti kepada GenPI.co, Senin (8/8)
Selain menimbulkan pandaftaran berulang, menurutnya, momen tersebut juga menimbulkan keriuhan yang tidak perlu terjadi.
“Keriuan tersebut mengganggu aktivitas publik. Contohnya, kedatangan parpol saat mendaftarkan diri ke KPU dengan iring-iringan yang cukup besar,” ucapnya.
Oleh sebab itu, menurutnya, sebaiknya KPU dan Bawaslu mengimbau parpol agar tidak membawa peserta yang berlebihan dan berpotensi mengganggu aktivitas publik.
“Keramaian tersebut menimbulkan kemacetan jalan. Cukup disampaikan perwakilan saja, lagi pula data yang diberikan ke KPU sudah didata lewat Sipol,” kata dia.
Menurut Ray, seharusnya pendaftaran calon peserta pemilu bisa lebih sederhana dan menguragi penggunaan ruang publik yang seharusnya bisa digunakan masyarakat dalam beraktivitas.
“Pendaftaran pemilu seharusnya sangat bisa disederhanakan,” pungkas Ray Rangkuti. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News