GenPI.co - Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) bakal diperiksa karena diduga membantu kaburnya Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak (RHP) ke Papua Nugini.
Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara KPK Ali Fikri di Gedung Rupbasan KPK, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (10/8/2022).
Ali juga menyebutkan salah satu yang akan dipanggil tersebut seorang Dandim.
"Terkait itu sepertinya kami sudah jelaskan bahwa beberapa waktu yang lalu kami sudah koordinasi sinergi dengan Kasad terkait dengan bantuan pemanggilan terhadap dua anggota TNI. Informasi terakhir sudah ada komunikasi nanti 'update'-nya tentu akan kami sampaikan mengenai waktu pemeriksaannya," tegas Ali Fikri.
KPK tidak lupa ikut mengapresiasi sinergi dengan pihak TNI soal pemanggilan dua anggota tersebut.
"Tentu ini sebagai bentuk sinergi dengan penegak hukum dengan pihak TNI tentu KPK mengapresiasi kerja sama dan sinergi nanti perkembangannya pasti kami sampaikan," tuturnya.
Sebelumnya, Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak menjadi tersangka kasus dugaan korupsi berupa pemberian dan penerimaan suap serta gratifikasi terkait pelaksanaan berbagai proyek di Pemkab Mamberamo Tengah itu.
Ricky Ham Pagawak diduga melarikan diri ke Papua Nugini ketika hendak dijemput paksa tim penyidik KPK.
KPK telah memasukkan Ricky Ham Pagawak ke dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak 15 Juli 2022.
KPK juga mengirimkan surat kepada National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia perihal permohonan penerbitan "red notice" atau daftar merah untuk memburu Ricky Ham Pagawak.
KPK telah menyita aset berupa rumah dan mobil yang diduga milik Ricky Ham Pagawak saat menggeledah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Jumat (22/7/2022).(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News