GenPI.co - Ketua Panitia Nasional Musyawarah Rakyat (Musra) Panel Barus membeberkan lima alasan menggelar musra.
Musra digelar sukarelawan Jokowi di seluruh provinsi Indonesia untuk menampung aspirasi terkait nama bakal calon presiden (capres) yang akan didukung pada Pemilu 2024.
Pertama, sukarelawan Jokowi tak bisa memberikan dukungan dari awal kepada salah satu figur untuk Pilpres 2024.
Dia mengakui tak mau mendukung seperti memberikan cek kosong kepada calon pemimpin.
Kedua, Pemilu 2024 akan jauh berbeda dengan 2014, termasuk calon yang akan maju.
"Cara (mendukung, red) tak bisa sama," ucap dia di Bangi Kopi Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (20/8).
Ketiga, sukarelawan tak bisa memutuskan dukungan secara sepihak.
Dia menganggap harus melibatkan orang lain atau rakyat dalam menentukan semua keputusan.
Keempat, pesan Jokowi saat menghadiri Rapat Kerja Nasional Projo di Borobudur pada Mei 2022 menjadi faktor yang membuat relawan menggelar musra.
"Di sana Pak Jokowi berpidato menyampaikan banyak hal, tetapi ada beberapa yg kami highlight, yaitu dia bilang jangan terburu-buru memberikan dukungan," ungkapnya.
Kelima, Jokowi juga berpesan agar relawan mendengar kembali suara dan berbicara sama rakyat.
"Arahan itu juga menjadi dasar kelima musra lahir," kata dia.
Musra akan dimulai di Bandung pada 28 Agustus 2022 dan berakhir di Jakarta pada 11 Maret 2023. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News