GenPI.co - Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga menilai Menteri BUMN Erick Thohir sebagai salah satu kandidat yang layak menjadi capres atau cawapres pada Pilpres 2024.
Meski demikian, Jamiluddin menilai Erick Thohir lebih pas menjadi cawapres.
Pasalnya, elektabilitas Erick Thohir masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Bawesdan, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Erick sebagai cawapres sangat diperlukan mengingat ke depan masalah ekonomi sangat menonjol. Kapasitasnya di bidang tersebut diharapkan dapat mengatasi permasalahan ekonomi bila ia menjadi wakil presiden," ujar Jamiluddin Ritonga kepada GenPI.co, Senin (5/9).
Jamiluddin juga menyoroti kenaikan elektabilitas Erick Thohir beberapa waktu terakhir yang memberinya harapan untuk menjadi kandidat yang diperhitungkan.
Dia menyebut, elektabilitas Erick cenderung meningkat belangkangan ini karena secara tidak langsung mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo.
"Jokowi, seperti saat di Papua, terkesan meng-endorse Erick. Hal itu tentunya berpeluang mendongkrak elektabilitas Erick," lanjutnya.
Selain itu, menurut Jamiluddin, sukarelawan di berbagai daerah juga terlihat terus bergerak untuk meyakinkan kelayakan Erick Thohir menjadi capres.
Kapasitas sebagai Menteri BUMN juga menjadi nilai jual bagi Erick dalam mencalonkan diri menjadi capres atau cawapres.
"Suka tidak suka, kinerjanya sebagai Menteri BUMN sangat baik. Bahkan, dengan bersih-bersih di BUMN dapat mengangkat pamornya sebagai capres atau cawapres anti korupsi," tuturnya.
Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu menilai semua hal di atas memang menjadi nilai jual Erick untuk dipasarkan ke masyarakat.
"Bila masyarakat mengetahui kapasitas Erick, elektabilitasnya berpeluang terdongkrak dia lebih tinggi lagi," pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News