GenPI.co - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Seperti diketahui, sebelumnya Luhut mengatakan orang dari luar Jawa sulit menjadi presiden jika pemilihan umum alias pemilu dilaksanakan dalam waktu dekat.
Namun, Lucius menduga masyarakat Indonesia akan memilih pemimpin dengan rasional suatu hari nanti.
“Pada saatnya nanti perkembangan kesadaran pemilih akan mulai mempertibangkan hal yang rasional,” ujar Lucius Karus kepada GenPI.co, Sabtu (24/9).
Dirinya menduga ke depannya masyarakat tidak akan menggunakan sentimentil suku dalam memilih presiden.
“Rasionalitas pemilih tak akan menjadikan pertimbangan-pertimbangan sentimentil kesamaan suku sebagai dasar keputusan memilih,” tuturnya.
Dengan demikian, menurut Lucius, masyarakat akan memilih seorang presiden karena kualitas dan kapasitas figur.
“Kalau pemilih makin cerdas, sangat mungkin pertimbangan asal calon sudah tak penting lagi,” ucapnya.
Menurutnya, hanya satu hal yang perlu dimiliki seorang presiden, yakni kemampuan memimpin bangsa.
Meski demikian, dirinya juga menduga perubahan kondisi tersebut tidak akan berlangsung lama lantaran sebaran penduduk akan mengarah ke Ibu Kota Nusatara alias IKN dalam beberapa tahun.
“Saat itu, mungkin kita akan melihat peluang figur non Jawa menjadi capres dan selanjutnya terpilih sebagai presiden,” tandas Lucius Karus. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News