GenPI.co - Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad membeberkan niat Partai Nasdem mencalonkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai presiden.
Menurutnya, Ketum Partai Nasdem Surya Paloh ingin memaksimalkan potensi coattail effect dari daya magnetik elektoral Anies, khususnya di kalangan anak muda.
“Dengan jumlah pemilih muda yang besar, hal itu menjadi faktor penting yang bisa menentukan siapa yang bisa memenangkan Pilpres 2024,” ujar Nyarwi kepada GenPI.co, Rabu (5/10).
Meski demikian, dirinya menduga Anies bisa meneruskan program dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah terpilih nanti.
“Anies punya track record pernah membantu Presiden Jokowi dalam dua momen penting,” tuturnya.
Pertama, kata Nyarwi, ketika masa Pilpres 2014 sebagai salah satu jubir Jokowi yang saat itu mnejadi seorang calon presiden.
“Kedua, menjadi menteri di periode pertama pemerintahan Jokowi,” ucapnya.
Menurut Nyarwi, Anies tidak asing lagi dengan model kepemimpinan, arah kebijakan, dan prioritas-prioritas agenda pembangunan yang menjadi konsen Presiden Jokowi.
“Anies tidak hanya familiar dengan Presiden Jokowi, dia juga bisa mengerti apa yang diinginkan oleh presiden untuk kepemimpinan Indonesia ke depan,” ujar Nyarwi.
Seperti diketahui, Anies menerima mandat sebagai calon presiden dari Ketum Partai Nasdem Surya Paloh.
"Dengan memohon ridha Allah dan segala kerendahan hati, bismillah saya terima dan siap menjawab tantangan itu," ujar Anies di NasDem Tower.
Dirinya juga memohon doa dan berharap ridho petunjuk agar perjalanan menjadi seorang cawapres yang berat menjadi ringan.
"Bang Surya Paloh dan keluarga besar Partai NasDem, bismillah kami terima dan siap jalan bersama," tandasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News