GenPI.co - Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad menilai pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD masuk akal.
Sebelumnya mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut mengatakan politik uang dalam Pemilu 2024 tak bisa dihindari.
“Apa yang disampaikan oleh Pak Mahfud cukup masuk akal, khususnya di tengah laju inflasi dan tekanan ekonomi global,” ujar Nyarwi kepada GenPI.co, Jumat (21/10).
Menurutnya, tidak sedikit masyarakat yang menerima uang untuk memilih atau memenangkan calon dari partai tertentu.
“Godaan pemilih untuk menerima politik uang memang cukup tinggi,” tuturnya.
Meski demikian, Nyarwi menduga hal tersebut bisa dikenalikan jika perilaku dan kencenderungan elite-elite politik dan kandidat yang maju dalam Pemilu 2024.
“Eskalasi politik uang dalam Pemilu 2024 mendatang bisa makin meningkat jika elite tertarik menggunakan politik uang untuk memobilisasi pemilih,” ucapnya.
Selain itu, Nyarwi juga menduga politik uang akan meningkatkan permisifitas pemilih dengan praktik-praktik politik uang.
Seperti diketahui, sebelumnya Mahfud MD mengaku ragu penyelenggaraan Pemilu 2024 terselenggara dengan substantif karena ada politik uang.
Meski demikian, dirinya menilai hal tersebut harus dilalui hingga Indonesia memiliki pemilihan langsung yang bersih.
“Itu (politik uang) akan terjadi pada 2024, tetapi harus dilalui sampai akhirnya nanti Pemilu itu makin lama makin baik," ujar Mahfud MD.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News