GenPI.co - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi mengatakan partainya melakukan cara yang berbeda dalam menentukan figur yang akan didukung pada Pilpres 2024.
"Jadi, kami menyerahkan hal itu kepada konstituen atau publik untuk memilih siapa menjadi capres," ujarnya dalam acara KedaiKopi di Amaris Hotel Juanda, Jakarta Pusat, Minggu (23/10).
Menurut Dedek, PSI menggunakan cara tersebut untuk mencari putra dan putri terbaik bangsa.
Dia menerangkan mau enggak mau partainya juga harus mencari yang lintas warna jaket atau mungkin tak memiliki jaket (partai politik, red).
"Misalnya, ada Menteri Keuangan Sri Mulyani atau Jenderal TNI Andika Perkasa. Jadi, yang kami lakukan menyerahkannya kepada publik dan berjanji untuk memperjuangkan itu," ungkapnya.
Terkait dukungan terhadap Ganjar Pranowo, Dedek mengatakan hasil suara yang diperoleh dari publik sudah fix, tidak bisa diubah lagi.
"Setelah itu, ditutup, kemudian kami mengumumkannya (Ganjar, red)," terangnya.
Dedek berpendapat PSI menawarkan skema yang berbeda. Selain itu, partainya tak mau pertemuan dengan elite dan calon dilakukan di ruang tertutup.
"Tiba-tiba menyodorkan menu (nama capres, red) kepada publik," kata dia
Di sisi lain, Dedek menyatakan berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2017 Pasal 222 ada dua jalur pengusungan capres dan cawapres.
Dia mengatakan salah satu jalurnya, yaitu 20 persen parpol atau gabungan parpol memenuhi syarat pencalonan.
Oleh karena itu, Dedek mengungkapkan saat ini partainya memang tak bisa mencalonkan secara langsung, tetapi dapat bergabung dengan partai politik lain. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News