GenPI.co - Saksi Vera Simanjuntak merasa kekasihnya, Yosua Hutabarat atau Brigadir J, mengalami sedikit perubahan sejak 3 bulan terakhir sebelum dinyatakan meninggal karena dibunuh pada 8 Juli 2022
Vera mengaku tak mengetahui penyebab Brigadir J berubah sejak 3 bulan terakhir.
"Cuma saya pernah marah, kok, jarang memberi kabar," ujarnya saat menjadi saksi di persidangan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (2/11).
Vera kemudian mengungkapkan pekerjaan Brigadir J begitu padat makanya jarang mengabarkan.
"Dia bilang, 'Iya, Dik. Abang, kan, ajudan bapak dan ibu (Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, red), maklum kalau sibuk'," ungkapnya.
Vera akhirnya memaklumi hal tersebut karena mengetahui pekerjaan ajudan pasti begitu sibuk.
Saat persidangan, Vera sempat ditanya hakim soal Brigadir J pernah mengeluh atau tidak selama bertugas.
Dia pun menjawab tidak pernah mengeluh, tetapi pernah terlibat selisih paham dengan Mantan Ajudan Ferdy Sambo, Daden.
"Pada 2019, dia pernah menyebut kata Daden yang agak berselisih dengannya," ujar Vera.
Setelah itu, Vera menyebut Brigadir J tak pernah menyampaikan soal berselisih paham atau lainnya.
Dia memastikan Brigadir J baik-baik saja selama bertugas.
Sementara itu, Vera mengungkapkan ketemu dengan Brigadir J secara langsung pada 2020.
"Waktu itu, dia kebetulan pulang dari Jakarta ke Jambi. Kebetulan saya juga ke Jambi sekitar awal 2020. Kami bertemu di mall dan dia waktu itu sudah mau berangkat (ke Jakarta lagi, red)," tuturnya.
Vera menyampaikan selama berpacaran dengan Brigadir J komunikasi setiap hari selalu lancar dan tak pernah ada masalah.
Di sisi lain, dia juga mengatakan tak pernah mendengar Brigadir J menyebut nama Kuat Maruf, Ricky Rizal, hingga Richard Eliezer saat berkomunikasi.
Vera menerangkan Brigadir J tak pernah cerita soal atasannya, yakni Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo kepadanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News