Ridwan Soplanit Beber Situasi di Rumah Duren Tiga Seusai Brigadir J Ditembak

03 November 2022 23:50

GenPI.co - Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Ridwan Soplanit membeberkan situasi di rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, seusai Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J ditembak pada 8 Juli 2022.

Ridwan menerangkan saat itu dirinya ditelepon oleh Ferdy Sambo melalui sopirnya untuk datang ke rumah dinas Eks Kadiv Propam tersebut.

Dia menyampaikan ketika sampai di lokasi, melihat jenazah Brigadir J sudah tertelungkup dan menoleh ke sebelah kiri.

BACA JUGA:  Sebut Ferdy Sambo Bikin Skenario Kebohongan, Ibu Brigadir J: Tidak Punya Hati Nurani

"Selain mayat, saya juga melihat ada pecahan kaca, kemudian ada retakan cermin, tembakan beberapa lubang di dinding tangga, dan beberapa selongsong peluru yang berserakan di lantai," ucap dia saat bersaksi di persidangan terdakwa Obstruction Of Justice Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (3/11).

Ridwan menerangkan saat itu melihat satu senjata yang masih tergeletak di lantai dan belum mengetahui jenisnya.

BACA JUGA:  Soal ART Ferdy Sambo Berbohong di Persidangan, Begini Respons Pengacara Brigadir J

Saat bertemu dengan Ferdy Sambo, Ridwan menyampaikan bahwa eks Kadiv Propam tersebut mendapat keterangan tembak-menembak dari anggotanya yang ada di lokasi, yakni Bharada Richard Eliezer.

"Dia (Ferdy Sambo, red) tidak melihat peristiwa itu saat menyampaikan ke saya," ungkapnya.

BACA JUGA:  Adik Brigadir J: Ferdy Sambo Kasih Nasihat Bijak Saat Pertama Kali Bertemu

Ridwan kemudian menerangkan saat Sambo menjelaskan, dia sempat menunjuk ke arah pintu kamar bahwa ada peristiwa kejadian istrinya dilecehkan.

"Itu kata Sambo. Setelah itu, dia menjelaskan istrinya dilecehkan juga sebelumnya di Magelang. Sambo sempat menyampaikan itu," terangnya.

Ridwan menyatakan Sambo sempat merasa kesal dan sedih saat menceritakan kejadian yang menimpa Putri Candrawathi itu.

"Sambil ngobrol, tangan kanannya menepuk ke arah tembok dengan keras, kemudian kepalanya menyandar di tembok. Dia kembali melihat saya dan mata Sambo sudah berkaca-kaca seperti mau menangis, tampak sedih," kata dia.

Setelah itu, Ridwan meminta izin kepada Ferdy Sambo untuk memanggil tim olah TKP.

Dia menjelaskan saat itu Ferdy Sambo langsung mengizinkan.

Namun, FS bilang silakan panggil, tetapi enggak usah ribut-ribut dan ramai-ramai di luar. Dia bilang, 'Kamu tidak usah ngomong-ngomong dahulu ke mana-mana, panggil saja olah TKP-nya ke sini'," tutur Ridwan mengingat peristiwa saat itu.

Pada akhirnya, Ridwan memanggil tim olah TKP dan tiba di lokasi sekitar pukul 18.30 WIB. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co