Sopir Ambulans Sempat Mengecek Nadi Brigadir J di Rumah Duren Tiga

09 November 2022 07:30

GenPI.co - Pengemudi Ambulans Ahmad Syahrul mengaku sempat mengecek nadi Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J saat ingin mengevakuasinya ke ambulans.

Seperti diketahui, Brigadir J ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022.

Terkait hal tersebut,  Syahrul menerangkan dirinya tiba di rumah dinas Ferdy Sambo sekitar pukul 19.00 WIB.

BACA JUGA:  Mantan Ajudan Ferdy Sambo Pernah Diminta Mencarikan Jodoh Birgadir J

Saat memarkirkan ambulans dan membawa tandu, dia langsung diminta menunggu terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam rumah.

"Saya berdiri diam di kaca menunggu arahan. Setelah itu, petugas datang minta tolong membantu evakuasi," ucap dia dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (6/11).

BACA JUGA:  Pada Hari Brigadir J Dibunuh, Agenda Ferdy Sambo Main Bulu Tangkis Bareng Idham Azis

Syahrul menyebut dirinya tidak mengetahui ada jenazah di dalam rumah Duren Tiga tersebut.

"Saya bilang, 'Yang sakit mana, Pak?' Petugas bilang jalan saja, lalu saya melewati garis police line, dan saya terkejut ada satu jasad jenazah di samping tangga," tuturnya.

BACA JUGA:  Mantan Ajudan Ungkap Ferdy Sambo Selalu Bawa Senjata Setiap Kali Bepergian

Syahrul menerangkan saat itu jasad Brigadir J sudah tergeletak di lantai berlumuran darah.

Dia mengaku salah satu kepolisian memintanya untuk mengecek nadi Brigadir J dan langsung melakukan arahan tersebut.

"Saya cek sudah tidak ada nadinya. Memang jasad sudah tidak ada (nyawa, red)," ujarnya.

Syahrul menjelaskan saat itu dia memegang nadi bagian kiri leher dan harus melewati ceceran darah.

Sementara itu, Syahrul mendeskripsikan saat itu Brigadir J masih memakai baju dengan posisi telentang. Dia mengingat wajah Brigadir J ditutupi masker berwarna hitam.

Setelah dicek, Syahrul akhirnya memasukkan jasad Brigadir J ke dalam kantung jenazah dengan dibantu 3 atau 4 orang yang berada di lokasi.

Saat coba dimasukkan, dia mengaku harus melipat kaki Brigadir J karena terlalu panjang dan tak muat di kantung jenazah.

"Setelah itu, kantungnya diangkat, lalu diletakkan di tandu yang saya bawa. Saya juga meminta tolong untuk dibantu mengangkat (tandu, red) ke mobil," ungkapnya.

Syahrul menyampaikan saat itu dirinya berangkat dari rumah Ferdy Sambo menuju rumah sakit sekitar pukul 19.19 WIB.

Dia mengungkapkan saat itu dirinya bersama petugas provost mengantar jenazah ke Rumah Sakit Polri.

Seperti diketahui, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Maruf, dan Ricky Rizal didakwa karena telah terlibat pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Sementara itu, Bharada Richard Eliezer telah mengajukan diri menjadi Justice Collaborator dalam perkara tersebut. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Yasserina Rawie

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co