GenPI.co - Peneliti Centra Initiative Erwin Natosmal Oemar mengomentari kekecewaan Partai Gerindra terhadap capres Partai NasDem Anies Baswedan.
Seperti diketahui, politikus Partai Gerindra Andre Rosiade belum lama ini menyebut Anies menikung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Andre juga mengaku kecewa dan menilai Anies tak beretika lantaran tidak menemui Prabowo sebelum menerima ajakan Partai NasDem untuk maju dalam Pilpres 2024.
Meski demikian, Erwin menilai Anies Baswedan sebenarnya tak wajib menemui Prabowo.
“Pertama, Anies bukan kader Partai Gerindra. Jadi, dia tidak punya kewajiban apapun dengan yang bersangkutan,” ujar Erwin kepada GenPI.co, Minggu (11/12).
Dengan demikian, Erwin menilai Anies tidak memperlukan persetujuan Prabowo atau Partai Gerinda untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024.
“Seharusnya perjanjian politik sudah selesai ketika tugas Anies sebagai gubernur DKI tuntas,” tuturnya.
Menurut Erwin, permintaan dan pernyataan Andre yang menyebut Anies tidak etis lantaran tidak menemui Prabowo juga tidak diperlukan.
“Meminta lebih dari itu merupakan permintaan yang sangat berlebihan,” kata Erwin.
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies Nyarwi Ahmad menilai komunikasi politik Anies Baswedan belum baik.
“Pernyataan Andre itu wajar. Sebab, pencapresan Anies secara elektoral sangat potensial menggerus basis pemilih Prabowo,” ucapnya.
Dia juga mengatakan sejumlah data dari lembaga-lembaga survei kredibel menunjukkan kecenderungan tersebut.
“Jadi, keduanya memiliki basis potensial pemilih yang tumpang tindih alias overlapping,” tandas Nyarwi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News