GenPI.co - Kabar perombakan menteri atau reshuffle kabinet Indonesia Maju terus menjadi perhatian semua pihak.
Salah satunya oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Hasto memastikan PDI Perjuangan, sebagai partai koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin tak banyak terlibat perihal reshuffle kabinet Indonesia Maju.
"Kalau reshuffle kan hanya bisa terjadi atas kehendak Bapak Presiden (Joko Widodo) dan itu kewenangan Bapak Presiden," tegas Hasto di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/1/2023).
Dia juga menyinggung kemungkinan pengumuman reshuffle kabinet oleh Presiden Jokowi pada Rabu Pon (1/2/2023).
"Ya, Rabu Pon, berbagai momentum pada Rabu Pon itu memang sering mengandung sesuatu yang istimewa, dalam pengertian muncul kesadaran batin di dalam mengambil keputusan-keputusan strategis. Setiap orang punya preferensi itu," jelas Hasto.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga sempat memberi sinyal dengan meminta semua pihak sabar soal reshuffle kabinet pada 2023.
"Tunggu," tutur Presiden Jokowi dalam keterangannya di Jakarta Timur, Jumat (27/1/2023).
Sebagai informasi tambahan, Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024 sudah tiga kali mengalami perombakan.
Pertama, pada 23 Desember 2020, enam pejabat baru mengisi menteri kesehatan, menteri sosial, menteri agama, menteri perdagangan, menteri kelautan dan perikanan, serta menteri pariwisata dan ekonomi kreatif.
Kedua, pada 28 April 2021, dua pejabat baru dilantik sebagai menteri pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi serta menteri investasi/kepala BKPM.
Ketiga, pada 15 Juni 2022, pejabat baru dilantik menjadi menteri perdagangan, menteri agraria dan tata ruang(ATR)/kepala BPN, wakil menteri ATR, wakil menteri dalam negeri, dan wakil menteri ketenagakerjaan.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News