GenPI.co - Sukarelawan politik Ganjar Pranowo (GP) Mania yang memutuskan membubarkan diri menjadi perbincangan hangat.
Hal itu pun disorot oleh pengamat politik Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta Bambang Arianto.
Menurut Bambang, keputusan yang dibuat GP Mania bisa memengaruhi kultur politik di Indonesia.
Pasalnya, mundurnya GP Mania dinilai dapat mengubah dukungan dari figur menjadi gagasan.
"Artinya, penarikan dukungan dari GP Mania bisa menjadi fenomena baru dalam kajian relawan politik di Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (12/2/2023).
Bambang mengatakan kemunculan sukarelawan politik untuk memberikan dukungan kepada figur maupun kandidat politik idaman.
Namun, imbuhnya, tidak semua gerakan sukarelawan politik di Indonesia memberikan dukungan karena menyukai tokoh atau sosok tertentu.
Lebih lanjut, mengenai elektabilitas Gubernur Jawa Tengah tersebut selepas penarikan diri GP Mania, Bambang memiliki penilian tersendiri.
Dia menyebut hal itu tidak akan berdampak besar terhadap elektabilitas Ganjar Pranowo.
"Tidak berpengaruh signifikan. Elektabilitas Ganjar Pranowo masih sangat stabil karena masifnya mesin relawan politik, baik daring maupun luring," tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News