GenPI.co - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan respons terkait Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI dalam memeriksa harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo, ayah dari Mario Dandy Satrio.
Seperti diketahui, kasus penganiayaan Mario terhadap salah satu anak petinggi GP Ansor, David, berbuntut panjang.
Tak hanya ditetapkan sebagai tersangka, Mario juga berpotensi besar menyerat nama sang ayah, Rafael Alun Trisambodo sebagai pegawai Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak.
Nama Rafael ikut terseret lantaran diketahui memiliki kekayaan hingga Rp56 miliar seiring mencuat dan viralnya kasus penganiayaan yang dilakukan anaknya.
Hal itu membuat Rafael untuk sementara dibebastugaskan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani, untuk memudahkan proses penyidikan oleh pihak terkait.
Selain itu, Sri Mulyani juga mengkritik Rafael dan seluruh jajaran Kemenkeu yang memamerkan gaya hidup mewah di media sosial.
Menanggapi hal tersebut, Imron Rosyadi selaku Wakil Sekretaris Jenderal PBNU pun ikut memberikan responsnya.
Dirinya mewakili PBNU sangat mengapresiasi manuver kilat yang dilakukan oleh Kemenkeu untuk membersihkan instansinya.
"Kami apresiasi langkah-langkah Depkeu," ucap Imron, Sabtu (25/2).
Menurut Imron Rosyadi, apa yang dilakukan Kemenkeu tersebut adalah hal benar. Sebab, setiap pihak terkait berhak melakukan penilaian apakah wajar atau tidak.
"Saya kira semua pihak berhak untuk melakukan semacam penilaian ini, wajar atau tidak. Tapi menurut saya, ini lagi ada proses yang dilakukan internal Depkeu terhadap ayahnya Mario Dandy. Itu akan diperiksa secara internal," ujar dia.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News