GenPI.co - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto diminta mundur dari jabatannya menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dorongan itu datang dari tiga ormas yang mendirikan Partai Golkar, yakni Kosgoro 1957, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), dan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI).
Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) SOKSI Lawrence TP Siburian tidak mempermasalahkan apabila Airlangga tetap menjadi menteri.
“Namun, Partai Golkar diserahkan kepada yang lebih mampu untuk menjaga dan mempertahankan paling tidak meningkatkan suara dari 14 persen naik," ujar Lawrence, Rabu (12/7).
Menurut dia, Airlangga Hartarto tidak bisa membawa Partai Golkar ke arah yang jelas menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Padahal, waktu pendaftaran bakal pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) menyisakan waktu tiga bulan lagi.
Di sisi lain, elektabilitas Airlangga Hartarto sebagai capres juga sangat rendah, yakni sekitar satu persen.
“Apabila ingin membentuk koalisi baru, masih terdapat partai yang belum menentukan arah dukungannya, yakni PAN,” ucap Lawrence.
Pihaknya pun akan mendorong Partai Golkar agar menggelar musyawarah luar biasa (musnaslub) untuk menggantikan Airlangga Hartarto.
"Tidak ada orang yang mau ikut pilpres untuk kalah. Semuanya mau menang,” ujar Lawrence. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News