GenPI.co - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan upaya pembebasan pilot Susi Air yang disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya tetap dengan pendekatan persuasif.
Yudo Margono mengatakan jika dilakukan upaya pembebasan dengan cara kekerasan maka hanya akan merugikan masyarakat.
“Kami tidak mau dengan yang bersifat frontal dengan cara kekerasan. Itu akan merugikan masyarakat. Kami tempuh dengan persuasif,” katanya dikutip dari Antara, Kamis (7/9).
Menurut Yudo Margono, proses pembebasan Pilot Susi Air bernama Philip Mark Mehrtens itu harus melibatkan sejumlah pihak, termasuk tokoh masyarakat.
“Kami utamakan persuasif, dengan Pj Bupati Nduga, tokoh agama dan juga tokoh masyarakat,” tuturnya.
Sebelumnya, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan saat ini tempat persembunyian KKB pimpinan Egianus Kogoya tersebut sudah diketahui.
Namun pihaknya masih menunggu pihak KKB Egianus Kogoya supaya bisa membebaskan pilot Susi Air yang sudah disandera sejak 7 Februari lalu.
“Kami memang sudah tahu posisi Egianus Kogoya. Kami harap sandera yang ditawan sejak 7 Februari itu dibebaskan,” ucapnya.
Pilot Susi Air tersebut sebelumnya disandera setelah mendaratkan pesawat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Egianus Kogoya dan anggota kelompoknya tersebut juga melakukan pembakaran terhadap pesawat itu. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News