GenPI.co - Ramai di media sosial Menteri Pertahanan Prabowo Suabianto menampar wakil menteri (wamen) ketika rapat kabinet.
Pengamat politik Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta Bambang Arianto menilai kabar tersebut merupakan bentuk dari kampanye hitam menjelang Pilpres 2024.
"Presiden Jokowi telah menyangkal bahwa berita tersebut tidak benar," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (20/9/2023)>
Menurut Bambang, tahun politik akan banyak menghadirkan informasi yang bertujuan untuk menjatuhkan lawan politik.
"Model kampanye politik digital di Indonesia selalu dipenuhi dengan pola menyerang identitas pribadi seperti pembunuhan karakter kandidat," tuturnya.
Dalam kampanye politik digital, imbuhnya, cara paling gampang untuk mengurangi elektabilitas lawan politik adalah dengan merusak reputasi kandidat,
Bambang menyebut perilaku politik masyarakat Indonesia lebih berbasis figur.
"Tujuannya agar ketika publik mengetahui figurnya bermasalah tentu mereka akan segera menarik dukungan," jelasnya.
Dia mengatakan pola seperti itu sudah banyak dilakukan sejak Pilkada DKI Jakarta 2012, Pemilu 2014, dan Pemilu 2019.
Bambang mengatakan dampaknya sangat berbahaya dan membodohi anak bangsa karena mengajari cara berkampanye digital yang tidak baik.
"Saya berharap kedepan di tahun politik, publik jangan terburu-buru untuk mempercayai suatu informasi sebelum melakukan verifikasi, ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News