GenPI.co - Peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro menyebut fasilitas dan aparat negara harus netral dalam kontestasi pemilu 2024 agar bisa berimbang.
Siti mengatakan fasilitas negara dan otoritas yang dimiliki tidak boleh dipakai untuk memberikan dukungan pada pileg maupun pilpres 2024.
“Tidak boleh memakai fasilitas negara atau otoritas yang dimiliki, karena itu akan membuat kompetisi tidak berimbang,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (31/10).
Menurut dia, ketika fasilitas dan otoritas negara digunakan untuk mendukung salah satu kontestan maka menimbulkan kecurigaan publik.
“Ada salah satu yang didukung, dan ada yang tidak. Itu bisa membuat salah sangka serta kecurigaan publik,” tuturnya.
Siti menilai ketika sudah muncul ketidakpercayaan publik maka bisa membuat kekecewaan kolektif yang bisa menjadi biang kerusuhan.
Siti mengungkapkan integritas dan kualitas menjadi kunci supaya pemilu berjalan damai. Dalam kontestasinya pun harus diisi dengan tahapan yang bebas dan adil.
“Tidak boleh menghalalkan segala cara supaya bisa menang,” ujarnya.
Dia mengatakan jalannya pemilu 2019 lalu bisa menjadi pelajaran supaya bisa lebih baik pada 2024 mendatang, dengan tidak mengulang kembali polarisasi.
“Pemilih muda akan memegang porsi lebih banyak pada pemilu 2024 ini, sehingga harus diberi literasi politik melalui digital. Termasuk masyarakat luas,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News