GenPI.co - Menko Polhukam Mahfud MD sempat merasa kaget mendengar keputusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) di bawah kepemimpinan Jimly Asshiddiqie yang memecat Anwar Usman dari posisi ketua akibat pelanggaran kode etik.
Mahfud MD menyebut keputusan itu melebihi ekspektasinya. Pada awalnya, cawapres bagi Ganjar Pranowo itu menduga Anwar Usman hanya akan mendapatkan sanksi ringan.
Menurut Mahfud MD, pemecatan terhadap Anwar Usman dari kursi Ketua MK merupakan hal yang unik. Sebab, tidak ada lagi peluang mengajukan banding.
"Itulah yang sering saya katakan vox populi vox dei, suara rakyat suara Tuhan. Itu kalau saya memaknainya bukan rakyat itu Tuhan, Tuhan selalu memberi kemenangan kepada rakyat yang memperjuangkan kemenangan," kata Mahfud MD, Rabu (8/11).
Mahfud menegaskan bahwa demokrasi adalah proses yang tidak bisa dihambat siapa pun.
Menurutnya, penegakan hukum harus dilakukan semua pihak untuk menjamin proses demokrasi itu.
Mahfud MD mengatakan keputusan MKMK mencerminkan langkah penting untuk menjaga intergritas lembaga peradilan di Indonesia.
Sementara itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menilai keputusan MKMK sebagai titik terang di tengah kegelapan demokrasi.
“Dari namanya saja, Mahkamah Konstitusi seharusnya sangat sangat berwibawa, memiliki tugas yang sangat berat dan penting guna mewakili seluruh rakyat indonesia di dalam mengawal konstitusi dan demokrasi,” ujar Megawati.
Menurut Megawati, konstitusi merupakan landasan utama berbangsa dan bernegara yang harus diikuti sesuai aspirasi bangsa.
Dia mengaku mendirikan MK selama masa pemerintahannya sebagai presiden di lokasi strategis untuk mewakili kepentingan rakyat dan bukan hanya individu.
Pembentukan MK sendiri merupakan refleksi keinginan rakyat untuk berubah dari pemerintahan otoriter yang pada saat itu dicirikan nepotisme, kolusi, dan korupsi (KKN).
Megawati juga mengingatkan bahwa pengorbanan rakyat dan mahasiswa sangat besar menuju perjalanan demokrasi di Indonesia.
Oleh karena itu,Megawati mengajak bangsa Indonesia mengawal Pemilu 2024 dengan nurani dan integritas serta memilih pemimpin yang benar-benar mewakili kehendak rakyat. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News