GenPI.co - Sebanyak enam prajurit TNI meninggal dunia saat kontak tembak dengan KKB dalam satu pekan terakhir ini.
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan pihaknya menerapkan smart power dalam penanganan serangan KKB di Papua.
“Kami harus smart power ya untuk penanganan Papua,” katanya dikutip dari Antara, Jumat (1/12).
Agus mengungkapkan smart power tetap menjadi prioritas dalam penanganan KKB. Sedangkan hard power baru dilakukan ketika terjadi serangn terus-menerus.
“Jalan terakhir itu hard power. Seperti sekarang mereka sudah menyerang-menyerang. Kami memakai hard power,” tuturnya.
Secara terpisah Kapen Kostrad Kolonel Inf Hendhi Yustian mengatakan telah terjadi kontak tembak antara aparat keamanan dengan KKB di Distrik Paro, Kabupaten Nduga pada Kamis (30/11).
Akibat peristiwa itu, ada sebanyak dua prajurit TNI dari Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa yang meninggal dunia.
“Benar,” kata Hendhi yang belum memberikan penjelasan mengenai kronologis dari peristiwa itu.
Sebelumnya, kontak tembak antara Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa dengan KKB di Nduga terjadi pada Sabtu (25/11).
Peristiwa kontak tembak tersebut menyebabkan empat prajurit gugur. Petugas gabungan saat ini masih terus memperkuat pengamanan terutama di sembilan daerah yang rawan. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News