GenPI.co - Ketum DPP Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep mempersilakan Ade Armando keluar dari PSI seusai melontarkan pernyataan politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Putra bungsu Presiden Joko Widodo tersebut mengatakan PSI taat terhadap aturan konstitusi, termasuk yang terkait dengan Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Kami PSI taat aturan konstitusi, terlebih yang menyangkut Yogyakarta,” katanya dikutip dari Antara, Kamis (7/12).
Kaesang pun mempersilakan terhadap kader yang tidak taat konstitusi termasuk Ade Armando untuk keluar dari PSI.
“Bang Ade maupun kader lainnya bisa keluar saja dari PSI kalau tidak bisa taat,” tuturnya.
Kaesang mengungkapkan kalau dirinya juga merupakan bagian dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Karena istrinya merupakan orang dari daaerah tersebut.
“Saya menikah di Yogyakarta dan istri juga orang Yogyakarta,” ujarnya.
Politisi PSI Ade Armando sebelumnya menyebut praktik politik dinasi sebenarnya berada di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hal itu dikatakannya untuk memberikan kritik kepada mahasiswa BEM Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang protes terkait politik dinasti.
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengatakan PSI menangani secara serius masalah Ade Armando yang melontarkan pernyataan politik dinasti di DIY.
“Proses di internal partai masih dalam proses, masih dirapatkan. Mas Kaesang juga sudah memberikan teguran keras,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News