GenPI.co - Presiden Joko Widodo memberikan respons terkait kritik yang disampaikan oleh BEM KM Universitas Gadjah Mada (UGM) terhadap dirinya.
Jokowi mengatakan kritikan merupakan proses dari demokrasi. Dia hanya mengingatkan supaya tetap ada etika dan sopan santun.
“Boleh saja (mengkritik). Tapi perlu saya ingatkan, kita ada etika, sopan santun ketimuran,” katanya dikutip dari Antara, Senin (11/12).
BEM KM UGM sebelumnya menyampaikan kritik kepada Presiden Joko Widodo. Mereka memasang spanduk dengan ukuran sekitar 4x3 meter.
Spanduk tersebut dipasang di sebelah utara Bundaran UGM Yogyakarta pada Jumat (8/12) lalu.
Dalam spanduk itu terdapat tulisan dengan warna merah bertuliskan “Penyerahan Nominasi Alumnus UGM Paling Memalukan”.
Selain itu juga terdapat gambar wajah Jokowi yang terbagi dalam dua sisi, yakni memakai mahkota raja dan memakai topi petani.
Sebelumnya, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan kritik dari BEM KM UGM itu harus diuji dengan argumentasi sesuai fakta.
Dia menyebut setiap kinerja pemerintah tentu akan mendapatkan tanggapan yang beragam dari masyarakat. Mulai dari yang merasa tidak puas, puas dan sangat puas.
“Coba cek penilaian lembaga survei pada kinerja presiden. Cek juga aktivitas presiden yang sering turun ke lapangan,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News