GenPI.co - Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto sudah menegaskan bahwa dirinya telah mengangkat sumpah untuk membela Pancasila dan UUD 1945 sejak muda.
Selain itu, pasangan Gibran Rakabuming Raka tersebut juga mengaku siap mempertaruhkan nyawanya demi membela demokrasi, hukum, dan hak asasi manusia (HAM).
“Republik itu harus didasarkan atas hukum dan kedaulatan rakyat itulah perjuangan saya selama ini yang saya pertaruhkan nyawa saya jiwa saya untuk membela demokrasi hukum dan HAM," kata Prabowo dalam debat capres, Selasa (12/12).
Menteri pertahanan itu juga mengaku akan menempatkan penegakan hukum dan HAM sebagai program prioritas jika dirinya menjadi presiden.
Di sisi lain, Pancasila akan memberikan dampak sangat positif apabila nilai-nilainya ditanamkan sejak dini.
Pendidikan Pancasila bisa meningkatkan iman dan membentuk akhlak mulia jika ditanamkan sejak dini.
Hal itu sejalan dengan inisiatif Pelajar Pancasila yang diperkenalkan Kemendikbudristek.
Pendidikan Pancasila mengajarkan penghargaan terhadap keragaman budaya di Indonesia.
Siswa akan saling menghargai dan membantu membentuk budaya positif ketika memahami budaya di sekitar.
Gotong royong adalah sikap untuk bekerja sama dalam melakukan kegiatan agar berjalan lancar, mudah, dan efisien.
Melalui pengenalan nilai gotong royong, siswa akan memahami bahwa masalah atau tugas tertentu dapat diatasi secara bersama-sama. Hal itu melibatkan sikap kepedulian, kerjasama, dan berbagi.
Pancasila membentuk karakter siswa agar tidak bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas atau masalah.
Siswa diharapkan dapat bertanggung jawab atas proses dan hasil belajar mereka. Aspek mandiri juga melibatkan kesadaran pribadi dalam menghadapi situasi yang dihadapi.
Kemampuan penalaran kritis tidak hanya bermanfaat selama masa sekolah, tetapi juga sangat berguna ketika mereka dewasa.
Siswa diajarkan memproses informasi secara objektif, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News