Blunder Ganjar Pranowo Viral di TikTok, Pengamat Beber Pandangannya

12 Januari 2024 18:30

GenPI.co - Pengamat politik membeberkan pandangannya terkait blunder Ganjar Pranowo yang viral di TikTok.

Nama Ganjar Pranowo menuai sorotan seusai melakukan pelanggaran kampanye terkait aturan Pilpres 2024.

Ganjar Pranowo melalui sukarelawannya diketahui memberikan voucher internet gratis kepada anak-anak dan guru.

BACA JUGA:  Respons Pernyataan Jokowi, Ganjar Pranowo: Saya Menyerang Program

Pembagian voucher gratis tersebut terjadi saat perayaan Car Free Day (CFD) Solo, 24 Desember 2023 lalu.

BACA JUGA:  Ganjar Pranowo Akan Buat KPI Kabinet, Agar Rakyat Bisa Memantau Kinerja Menteri

Menanggapi hal tersebut, pengamat politik Efriza dari Citra Institute pun membeberkan pandangannya.

Berdasarkan rilis yang diterima GenPI.co, Jumat (12/1), Efriza membeberkan pandangannya bahwa Ganjar diprediksi bisa kalah pada putaran pertama karena blundernya tersebut.

BACA JUGA:  Khofifah Dukung Prabowo, Ganjar Pranowo: Kami Terus Bangun Kekuatan

Hal tersebut tak lepas dari Ganjar yang turut berkontribusi dalam memainkan narasi politik serta menyalahkan kegagalan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pengajar Ilmu Pemerintahan Universitas Pamulang (Unpam) ini berpendapat, kritik Ganjar terhadap penegakan hukum pemerintahan Jokowi terkonsentrasi pada kelemahan di Mahkamah Konstitusi (MK).

Di sisi lain, peristiwa pemberian voucher internet gratis di Solo ini, yang berpotensi melanggar UU Pemilu dan Peraturan KPU, menunjukkan betapa pentingnya menjaga integritas dan etika selama masa kampanye.

Terlepas dari itu semua, Ganjar sendiri sudah dilaporkan ke Bawaslu Solo oleh Komunitas Masyarakat Peduli Demokrasi Indra Wiyana.

Indra menjelaskan laporannya ke Bawaslu Kota Solo bersifat netral dan tidak terkait dengan calon mana pun.

Selain itu, Indra juga mengaku sudah menyerahkan semua materi terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan Ganjar.

"Dugaan pelanggaran kampanye pemilu yang dilakukan Ganjar Pranowo dalam kedudukannya sebagai calon presiden nomor urut tiga pada kontestasi Pemilu 2024," ucap Indra.

Poppy Kusuma selaku Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi Bawaslu Kota Solo mengaku sudah menerima laporan dari Indra.

"Ada laporan kepada kami, dari warga masyarakat Klaten. Laporan kami buat kajian awal dulu selama dua hari untuk menentukan keterpenuhan syarat formil materiil dan dugaan pelanggarannya,” beber Poppy.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co