GenPI.co - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku kesal karena aparat keamanan menurunkan bendera PDIP di bahu jalan saat kunjungan kerja Presiden Jokowi di Gunungjkidul pada Selasa (30/1).
Menurutnya, tidak ada rasa keadilan dari aparat kepolisian. Sebab bendera partai lain yakni PSI pada saat yang sama tidak diturunkan.
“Kami peserta pemilu, dan dijamin UU. Kenapa bendera PDIP dilarang, sementara bendera PSI diizinkan,” katanya dikutip dari Antara, Kamis (1/2).
Informasi yang didapatkannya dari keterngan Ketua DPC PDIP Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih, satu malam sebelum kedatangan Jokowi, ada aparat yang berkeliling.
Aparat keamanan tersebut memakai kendaraan mobil dan tank hingga Brimob berkeliling di Gunungkidul.
Hasto pun mengaku heran karena rakyat seakan dianggap menjadi ancaman. Dia mengungkapkan kondisi seperti itu tidak hanya satu atau dua kali.
Dia menyebut adanya kejadian yang menimpa seorang loyalis Jokowi pada 2014 dan 2019 bernama Muhandi Mawanto meninggal akibat dikeroyok pada 24 Desember 2023.
Selanjutnya oknum aparat TNI yang melakukan pengeroyokan terhadap para pendukung Ganjar-Mahfud di Boyolali pada 30 Desember 2023.
Kejadian terbaru yakni di Gunungkidul seorang pendukung Ganjar-Mahfud bernama Ade Hermawan dianiaya.
Ade Hermawan dianiaya saat menyambut kedatangan Jokowi dengan membawa spanduk bertuliskan, “Selamat Datang Bapak Jokowi, Kami Sudah Pintar. Kami Pilih Ganjar!”
“Kami mohon agar Presiden Jokowi menyampaikan sikapnya supaya aparat huikum tidak bersikap seperti itu terhadap rakyat,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News