PKN Berpeluang Lolos ke Parlemen, Kata Survei ICRC

10 Februari 2024 20:30

GenPI.co - Lembaga Survei Ide Cipta Research and Consulting (ICRC)mengatakan bahwa Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) berpotensi lolos ke parlemen.

Survei ICRC mengeluarkan rilis survei nasional yang dilakukan pada tanggal 26 Januari-01 Februari 2024 melalui wawancara via telepon oleh pewawancara terlatih dengan sampel sebanyak 1.230 responden.

Hasilnya menunjukkan ada sekitar 10 Partai Politik (Parpol) yang berpeluang untuk masuk ke DPR RI pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 ini. Peringkat pertama masih ditempati PDIP (21,1 persen), disusul Gerindra (18,1 persen), dan Golkar (9,8 persen).

BACA JUGA:  Jadi Ketum PKN, Anas Urbaningrum Cuek soal Gantung di Monas

Lalu disusul Nasdem (8,6 persen), PKB (8 persen), PKS (7,1 persen), serta Demokrat (5 persen). Ada pula PAN (4,8 persen), Perindo (4,3 persen) dan PPP (4,1 persen).

Hadi Suprapro Rusli selaku Direktur Eksekutif ICRC mengatakan bahwa PDIP berpeluang besar untuk mencetak hattrick pada Pemilu 2024.

BACA JUGA:  PKN vs Partai Demokrat? Anas Urbaningrum: Tidak Ada Musuh

“PDIP berpeluang mencetak hattrick pada Pemilu 2024 ini, secara keseluruhan jika Pemilu digelar hari ini ada 10 parpol yang lolos ke Senayan atau mencapai ambang batas (parliamentary threshold) sebesar empat persen,” ujar Hadi dari rilis yang diterima GenPI.co, Sabtu (10/2).

Dia menjelaskan meski PPP dan Perindo berada diangka empat persen tapi masih ada potensi untuk tidak masuk DPR, jika mesin partainya tidak bergerak secara maksimal pada hari H pemilihan, sebab angka 4 persen tersebut masih dalam margin of error.

BACA JUGA:  Ekon Goes to Campus Ajak Mahasiswa PKN STAN Manfaatkan Potensi Ekonomi Digital

“Posisi PPP dan Perindo ini rawan terdegradasi karena masih dalam margin of error, kedua partai itu bisa terdepak oleh partai baru jika tidak memaksimalkan sisa waktu yang ada sebelum pencoblosan ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Hadi memaparkan dua partai baru itu adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan juga Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang membuntuti di bawah dengan elektabilitas PSI sebesar 3,1 persen dan PKN 2,3 persen.

“PSI adalah partai non parlemen yang angka di bawah 4 persen tetapi berpotensi untuk bisa lolos parliamentary threshold karena ada factor Jokowi,” ucapnya.

Hadi menjelaskan ada temuan menarik yaitu pergerakan PKN, partai baru yang secara diam-diam mulai merangkak naik dua kali lipat dibanding survei bulan November 2023 dan Desember 2023.

“Bulan November 2023 PKN masih berada pada angka 0,4 persen, Desember naik menjadi 0,8 persen dan pada survei ini naik signifikan menjadi 2,3 persen,” imbuhnya.

Dikatakan Hadi, PKN adalah satu-satunya partai baru pada Pemilu 2024 ini yang masih memiliki peluang untuk bisa lolos parlemen dibandingkan Partai Gelora dan Partai Ummat. Setidaknya kata Hadi ada tiga alasan PKN lolos ke Parlemen.

Pertama yaitu selama ini meski tidak ramai di dalam pemberitaan media nasional maupun di media sosial, partai besutan Anas Urbaningrum itu fokus melakukan konsolidasi ke setiap daerah. Dan juga tidak disibukkan dengan agenda mengkampanyekan capres ataupun cawapres yang saat ini bertarung.

“Pergerakan PKN tidak terlihat, tetapi secara pasti fokus dalam melakukan konsolidasi partai ke daerah-daerah karena partai tersebut satu-satunya Partai yang tidak mendukung salah satu Paslon Capres 2024,” bebernya.

Alasan kedua, Hadi menuturkan tren elektabilitas PKN terus meningkat dengan signifikan dari tiga bulan terakhir ini.

“Tren positif dari survei November dan Desember 2023 dan itu terus mengalami kenaikan hingga saat ini,” jelasnya.

Dan alasan terakhir atau ketiga yaitu, pengaruh dari Ketua Umum PKN Anas Urbaningrum yang dinilai cukup bertangan dingin akan membawa PKN berbuat banyak pada Pemilu 2024 ini.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co