GenPI.co - Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil merespons terkait eksekusi lahan di Tambun, Kabupaten Bekasi yang berujung pada salah gusur terhadap lima rumah warga.
Politikus dari PKS itu menilai peristiwa tersebut bukan insiden tunggal. Tetapi bagian dari praktik permainan oknum di BPN.
Dia menyebut permainan oknum di BPN itu sering terjadi. Semisal di Binjai, ada lahan dan sungai. Namun surat tanahnya diubah, sehingga sungai masuk ke dalam kawasan lahan.
“Sering begitu. Di sejumlah tempat juga begitu. Itu permainan oknum di BPN,” katanya dikutip dari JPNN.com, Senin (10/2).
Nasir menilai seringnya kesalahan dalam eksekusi jalan tersebut karena berakar pada manipulasi data dan penyalahgunaan teknologi saat menentukan titik koordinat.
“Tidak bisa teknologi bekerja sendiri. Harus ada data tertulis yang jadi rujukan. Di sini lah permainan itu terjadi,” ujarnya.
Menurut dia, saat ini sangat diperlukan reformasi pada tubuh BPN untuk mencegah kasus itu terulang ke depannya.
“BPN harus dibersihkan. Itu permainan oknum untuk tukar menukar kepemilikan tanah dan melakukan sejumlah kecurangan,” ucapnya.
Sebelumnya, PN Cikarang mengeksekusi lahan seluas 3,6 hektare di Tambun pada 30 Januari 2025 lalu. Pada saat itu lah terjadi kasus salah gusur.
Sebanyak lima rumah warga yang tak masuk sengketa ikut tergusur. Menteri ATR/BPN Nusron Wahid pun mengakui ada kesalahan. (tan/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News