GenPI.co - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menghadap Menko Polhukam Mahfud MD untuk melaporkan berbagai permasalahan, salah satunya mengenai kontrak alat utama sistem pertahanan (alutsista).
Bersama Menko Polhukam Mahfud MD, Prabowo Subianto menyampaikan keterangan kepada wartawan mengenai pertemuan itu.
BACA JUGA: Malam ini... Ada Kejadian Alam Luar Biasa di Langit Indonesia
"Saya baru saja menghadap Menko Polhukam Pak Mahfud. Tentunya, saya minta petunjuk-petunjuk," tegas Prabowo, di Kantor Kemenko Polhukam, Jumat (13/12).
Menurut Prabowo, pembicaraan tersebut utamanya mencari solusi masalah pokok yang dihadapi dalam bidang pertahanan.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Sudah Pilih 9 Wantimpres, Ini Daftar Namanya...
"Tadi sepintas saya sudah lapor ke beliau, masalah-masalah pokok yang kita hadapi, ya Pak? Yang penting-penting saja," katanya, diamini Mahfud.
Mantan Pangkostrad itu membeber, mengenai kontrak alutsista, ada permasalahan dengan beberapa kontrak lama yang harus diselesaikan.
BACA JUGA: Kasus Skandal Asmara Pramugari Garuda, Hotman Paris Bongkar Ini..
Prabowo menjelaskan, kontrak alutsista mungkin dianggap terlalu mahal sehingga sedang ditinjau dan dikaji kembali.
"Kami diperintah 'nego' kembali, begitu, oleh Bapak Presiden. Ya, kami kan pelaksana. Jadi, ya, kami harus pandai-pandai untuk menjaga kepentingan nasional," ungkapnya.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Angkat Senjata, Presiden Fretilin pun Ngacir...
Menhan akan mengundang Menko Polhukam Mahfud untuk pembahasan secara lebih detail.
"Mungkin minggu depan saya juga akan mengundang beliau, kesempatan pertama untuk ke Kemhan, dan kita akan paparan lebih rinci kondisi yang ada," jelas Prabowo.
Selain itu, Prabowo mengatakan pertemuan tersebut juga membahas soal tiga WNI yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News