Menhan Prabowo Ahli Strategi, Sikapnya Hadapi China Sudah Tepat

05 Januari 2020 03:46

GenPI.co - China menolak protes Indonesia atas manuver kapal coast guard mereka, saat mengawal puluhan kapal yang diduga mencuri ikan di sekitar 3.8 Nautical Miles dari garis Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia dan Malaysia.

Melihat memanasnya situasi di perairan Natuna tersebut, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto langsung menyambangi kantor Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Jumat (3/1) sore.

BACA JUGA: Ini Strategi Militer Menhan Prabowo, Hadapi China di Laut Natuna

Menhan Prabowo menjelaskan, masalah tersebut juga diharapkan tidak mengganggu hubungan ekonomi di antara kedua negara.

"Kita cool saja, kita santai kok," imbuhnya.

BACA JUGA: Bak Bidadari Datangi Korban Banjir, Mulan Jameela Kelewat Cantik

Kendati Menhan Prabowo memberikan keterangan yang datar di depan media, akan tetapi dengan pengalaman strateginya di militer, ia dipercaya sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan rinci untuk operasi khusus di Laut Natuna.

Hal tersebut terlihat dari adanya pengendalian operasi siaga tempur, terkait adanya pelanggaraan di wilayah perairan laut Natuna Utara yang telah disiapkan.

BACA JUGA: Kesabaran Anies Baswedan Menangani Banjir, Membuat Haru Warga DKI

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono ikut bersuara terkait manuver kapal coast guard Tiongkok di perairan Natuna. 

Arief Poyuono merupakan politikus yang sangat vokal ketika melihat sesuatu yang kurang beres di pemerintahan.

BACA JUGA: Wow... Kekuatan AL China vs Indonesia: Bak Langit dan Bumi

Arief pun juga menanggapi reaksi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto agar Indonesia bersikap cool.

Awalnya Arief menyinggung adanya desakan publik yang meminta pemerintah bersikap keras, ke pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China.

BACA JUGA: Anies Baswedan Berjibaku Melayani Warganya, PDIP Bilang Ini...

Hingga mengultimatum untuk siap melawan alias perang dengan negara yang dipimpin Xi Jinping.

"Hehehe.. Coba berkaca pada bangsa kita. Saat ini, wong pasca-Pilpres saja di negara kita rakyatnya masih saling fitnah. Saling benci dan saling mengejek, saling curiga kok mau perang lawan RRT. Mana mungkin bisa menang. Yang ada pada berantem sendiri nanti kalau perang," ungkap Arief Poyuono.

BACA JUGA: Sikap Luhut dan Prabowo Soal Natuna, Dikritik Politikus Demokrat

Arief pun kemudian menilai reaksi Menhan Prabowo dalam menyikapi masuknya kapal coast guard China di Natuna, jauh lebih tepat dibanding reaksioner.

"Jadi yang dibilang Prabowo, kita harus bersikap cool terhadap masalah kapal-kapal RRT yang masuk ke perairan Natuna, itu jawaban dan solusi yang paling tepat," tukasnya.

BACA JUGA: Kisah Banjir di Pancoran: Air Bah Datang Seperti Tsunami...

Apalagi menurut Arief Poyuono, bahwa China merupakan negara sahabat dan memiliki banyak investasi di Indonesia.

"Jadi cara cool lebih baik menyelesaikan masalah ini. Misalnya dengan jalur perundingan, diplomasi dengan RRT," jelas pria kelahiran Jakarta ini.

Arief Poyuono pun memberikan jalan, kalau diplomasi mentok maka cara satu-satunya mengajukan gugatan ke arbitrase internasional di Den Haag, Belanda.

"Ini seperti Filipina menggugat Dash Nine Line yang diberlakukan RRT terhadap Laut China Selatan," tandas Arief.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co