GenPI.co - Pakar politik dan hukum dari Universitas Nasional Jakarta Saiful Anam meragukan kepemimpinan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Pasalnya, wali kota yang karib disapa Risma itu menangis dan bersujud di depan tenaga medis.
BACA JUGA: Bu Risma Nangis Sambil Sujud di Hadapan Dokter, Ada Apa?
Padahal, sambung Saiful, Risma selama ini dikenal sebagai wali kota yang temperamental.
"Bagaimana mungkin seorang pemimpin sampai nyungkem-nyungkem seperti itu? Saya lihat beliau juga terlalu temperamen dan suka marah-marah," ucap Saiful baru-baru ini.
Menurut Saiful, pemimpin seharusnya bisa menemukan solusi atas permasalahan yang terjadi.
"Pemimpin tidak seperti itu. Pemimpin itu smart. Kalau kerjaannya marah, nyungkem-nyungkem, ya, diragukan kepemimpinannya," kata Saiful.
Saiful bahkan menilai Risma tidak cocok menjadi gubernur DKI Jakarta.
"Bagaimana mau mimpin DKI Jakarta yang masyarakatnya multikultural?" ujar Saiful.
Oleh karena itu, Saiful menyarankan Risma membenahi gaya kepemimpinan.
Menurut Saiful, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu harus mengedepankan rasionalitas daripada perasaan.
"Kok tiba-tiba nyungkem-nyungkem karena angka positif covid-19 masih tinggi, padahal PSBB sebelumnya minta dihentikan. Ini kontradiktif. Tidak menunjukkan kelas seorang pemimpin," kata Saiful.
Sebagaimana diketahui, Risma menangis dan bersujud di hadapan tenaga medis.
Momen itu terjadi saat pertemuan antara Pemkot Surabaya dengan
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jawa Timur, Senin (29/6).
Selain bersujud dan menangis, Risma juga mengeluarkan kalimat yang menyedihkan.
Wanita asal Kediri, Jawa Timur, itu berharap pihaknya tidak disalahkan terus-menerus.
Bahkan Risma juga mengaku tidak pantas menjadi orang nomor satu di Surabaya.
BACA JUGA: Berita Top 5: Cuma Risma dan Anies yang Waras, Fransen Susanto
“Saya memang gob**k. Saya tak pantas jadi wali kota," ujar Risma. (rmol/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News