GenPI.co - Tommy Soeharto tampak kecewa dan marah ada upaya melengserkan dirinya sebagai Ketua Umum Partai Berkarya melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
Tommy Soeharto bersama Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso memimpin langsung pembubaran Munaslub yang digelar di hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan yang dijadwalkan berlangsung selama 11 hingga 12 Juli 2020.
BACA JUGA: Tommy Soeharto dan Muchdi PR Bersaing Caketum Partai Berkarya
“DPP Partai Berkarya mengucapkan terima kasih kepada kader partai Berkarya dari AMB (angkatan muda berkarya) yang telah gigih dan berani bisa menjaga kehormatan Partai Berkarya, tapi kita belum selesai, kita pastikan mereka harus keluar dari hotel ini,” kata Tommy di lokasi Munaslub, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (11/7).
Sesuai jadwal Munaslub Partai Berkarya kubu Muchdi PR di hotel Grand Kemang berlangsung selama dua hari, 11-12 Juli 2020 untuk memilih ketua umum baru menggantikan Tommy Soeharto dan Priyo Budi Santoso sebagai Sekjen.
Namun, pihak managemen hotel Grand Kemang, melalui surat pernyataan yang diterima oleh redaksi telah menyatakan kegiatan Munaslub tidak jadi dilaksanakan alias batal.
Kuasa hukum Partai Berkarya Andi Faisal menegaskan, langkah Tommy Soeharto membubarkan paksa Munaslub lantaran kegiatan tersebut dianggap inkonstitusional.
BACA JUGA: Terungkap, Terawan Ternyata Menteri Kesayangan Jokowi
“Hal ini sesuai dengan marwah partai untuk menegakan AD ART. Surat keputusan pemecatan sudah di terbitkan terhadap kelompok yang melaksanakan Munaslub tanpa dasar yang sah,” pungkas Andi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News