Cerita Politisi Cantik Memulangkan TKI Bermasalah di Negara Lain

GenPI.co - Anggota Komisi I DPR Farah Puteri Nahlia bertekad membantu memulangkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bermasalah di negara lain. 

Apalagi politisi PAN itu duduk di komisi yang membidangi Pertahanan, Luar Negeri, Komunikasi, Informatika dan Intelijen.

BACA JUGA: Politisi Cantik Dyah Roro Esti Berjuang di Dapil Neraka

Politisi cantik ini menceritakan berhasil memulangkan salah satu TKI asal Subang, Jawa Barat, bisa kembali ke tanah air karena masalah dokumen.

“Kebetulan aku pernah magang di Subdit Hak Sipil dan Politik Direktorat HAM dan Kemanusiaan di Kemenlu. Ketika itu ada viral TKI (Ibu Een Rohayati) di YouTube. Aku penasaran kemudian coba cari tahu dan bantu," ujar Farah dalam webinar Rakyat Merdeka, Kamis (23/7).

"Ibu ini masalah apa, legal atau ilegal? Setelah aku kroscek beliau ini legal tapi memang tidak megang dokumen. Paspor KTP tidak megang karena sama majikannya begitu masuk langsung diambil dokumennya," sambung Farah.

TKI atas nama Een Rohayati ini, lanjut Farah, sudah 13 tahun tidak bisa pulang karena persoalan dokumen. Farah kemudian melakukan advokasi dengan melakukan koordinasi ke Pihak Kemenlu, KJRI di Riyadh, dengan Kepala BNP2TKI untuk upaya pemulangan. 

“Dan kebetulan ibu ini tinggalnya di Subang, dapil aku sekarang. Makanya aku ambil Subang karena aku sudah punya sejarah tersendiri sama Ibu Een ini. Dan orang-orang Sunda ramah-ramah pisan," jelasnya.

Untuk itu, Farah bertekad untuk memulangkan lebih banyak TKI dan TKW bemasalah kembali ke Indonesia jika terpilih pada Pemilu 2019. 

BACA JUGA: Bikin Ngilu, Inul Daratista Pose Split di Atas Mobil Mewahnya

"Alhamdulillah saya di Komisi I, bermitra dengan Kemenlu. Makanya tekad aku untuk bisa pulangkan TKI bikin aku makin semangat. Mungkin aku tidak bisa pulangkan ratusan tapi setidaknya aku ingin konsisten pulangin 2-3 orang setiap tahunnya," tandasnya.

Farah Putri Nahlia merasa di komisi yang terbilang berat ini, bisa tertantang menunjukkan kualitas sesungguhnya dari dirinya. Karena itu, dia memastikan sedapat mungkin menguasai setiap isu permasalahan. (*)