Pensiunan Jenderal Ini Makin Ngeri, Bikin Istana Tambah Panik

21 September 2020 06:40

GenPI.co - Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo kembali sukses mendeklarasikan gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Mantan Panglima TNI ini, melakukan deklarasi di alun-alun Kota Magelang, Jawa Tengah, Jumat (18/9/2020). 

BACA JUGAJokowi Dianggap Sulut Bom Waktu, Bahaya Bisa Blunder!

"Kami bersyukur di Magelang ini telah dideklarasikan yang ke-35 kabupaten, sehingga KAMI di mana-mana semakin tumbuh berkembang," tegas Gatot dalam orasi di deklarasi KAMI.

Gatot membeberkan, bahwa saat ini ada sekelompok orang yang berusaha mengubah Pancasila, ideologi yang selama ini dianut oleh Indonesia. 

Menurut Gatot, kelompok tersebut sangat luar biasa karena akan menggantikan Pancasila. Dengan begitu, berarti akan mengganti Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BACA JUGANgeri! Ini Jurus Istana Mematikan Langkah Anies Baswedan

Gatot kembali menegaskan bahwa KAMI merupakan gerakan moral. Karena itu, dia mengajak KAMI untuk bersiap menghadapi segala tantangan dan hambatan. 

Oleh sebab itulah, Gatot bergabung dengan KAMI demi mempertahankan keutuhan Pancasila.

"KAMI ini adalah gerakan moral, apalagi gerakan moral akan banyak tantangan, banyak hambatan," ungkapnya.

BACA JUGAAwas! Jangan Sering Minum Kopi, Bahayanya Sangat Mengerikan

Dalam menghadapi tantangan dan hambatan itu, Gatot mengingatkan kepada seluruh anggota KAMI untuk selalu berpedoman 'sekali layar terkembang, pantang surut mundur ke belakang'. 

Lebih lanjut, Gatot mengungkapkan, alasannya bergabung dalam gerakan KAMI yang diusung oleh mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.

Karena saat ini ada sekelompok orang yang berusaha mengubah Pancasila, ideologi yang selama ini dianut oleh Indonesia. Itulah sebabnya, Gatot bergabung dengan KAMI demi memertahankan keutuhan Pancasila.

Saat ini, memang geliat KAMI tidak bisa disepelekan, apalagi anehnya gerakan ini selalu mendapat tentangan dari beberapa organisasi massa (ormas) di daerah.

Hal tersebut mengindikasikan, bahwa KAMI merupakan gerakan yang dianggap berbahaya bagi penguasa saat ini. Sebab, ormas-ormas penentang KAMI merupakan ormas yang dekat dengan pemerintahan.

Gangguan teranyar adalah saat KAMI menggelar deklarasi di Magelang, Jawa Tengah, Jumat (18/9).

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (Infus) Gde Siriana Yusuf mempertanyakan kenapa hanya KAMI yang mendapat serangan dari ormas-ormas di daerah.

"Kenapa hanya deklarasi KAMI di daerah-daerah yang direcoki ormas-ormas?" ujarnya pada wartawan, Minggu (20/9).

Menurut Gde Siriana Yusuf, kalau alasan covid-19 yang sering dijadikan dasar penolakan dan penyerangan kurang tepat.

Sebab, hal yang lebih pernah terjadi di daerah. Tepatnya saat ratusan pasangan bakal calon kepala daerah mendaftar ke KPU masing-masing dan mengabaikan protokol kesehatan.

Mereka masih mengumpulkan orang untuk melakukan pawai jelang pendaftaran.

"Jadi kalau kita pakai akal sehat, semua jelas kok. Semakin KAMI dihambat langkahnya, semakin panik istana," jelasnya.(*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co