Rocky Gerung: Mahfud MD Selalu Gelisah di Dalam Istana

22 September 2020 09:41

GenPI.co - Pengamat sosial politik Rocky Gerung menilai pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD itu mirip dengan apa yang ditulis Fyodor Mikhailovich Dostoyevsky dalam Crime and Punisment. 

Dalam novel itu, Dostoyevsky mengungkapkan problem moral seseorang yang berbuat kejahatan.

BACA JUGA: 3 Buah Ini Ampuh Bikin Penyakit Asam Urat Ambrol

Sang pelaku menganggap bahwa kejahatan yang diperbuatnya adalah bagian langsung untuk menghasilkan dunia baru yang lebih baik. Dengan kata lain, ada justifikasi terhadap kejahatan yang dilakukan.

"Menganggap kejahatan adalah bagian untuk menghasilkan sesuatu yang hebat," ungkap Rocky melalui video berjudul Mahfud MD Bersiap di Pintu Darurat yang diunggah di YouTube, Sabtu (19/9).

BACA JUGAAwas! Jangan Sering Minum Kopi, Bahayanya Sangat Mengerikan

Sebelumnya, Mahfud MD memberikan pernyataan bahwa kesan masyarakat terhadap penegakan hukum di Indonesia sangat buruk. 

Bahkan dia selaku menteri dan presiden sekali pun tidak bisa berbuat apa-apa terhadap kesan buruk tersebut sebagai akibat dari problem moral personal.

Buntut dari pernyataan itu, Mahfud sempat terlibat ketegangan dengan Presiden PKS M Sohibul Iman di Twitter. 

BACA JUGA: Waspada! Jangan Bikin Masalah, 3 Zodiak Ini Sangat Pendendam

Tanggapan Iman atas kalimat "tidak bisa berbuat apa-apa" langsung dibalas Mahfud dengan jawaban menyerang. Mahfud mengatakan bahkan partai dakwah dengan presiden sehebat Iman pun tak bisa berbuat apa-apa.

"Nyatanya partai dakwah ikut mengkontribusi kondisi ini, buktinya ikut mengirim wakilnya di penjara. Itu karena tak bisa ngapa-ngapain kan?" cuit Mahfud.

Melihat hal itu Rocky Gerung menilai, Mahfud sebenarnya selalu ingin menunjukkan kondisi di dalam istana negara. Dalam pandangannya, Mahfud memang sedang tidak tenang dan selalu gelisah di dalam istana.

"Kalau kita lihat urutan komunikasi politik Mahfud seminggu ini, itu memang kayak cacing kepanasan di dalam. Mahfud kalau kepanasan kan reaksinya lebih dari cacing. Itu yang otentik dari Pak Mahfud yang saya kenal," jelas Rocky Gerung.

Aktivis yang juga dikenal sebagai filsuf itu melanjutkan, pernyataan Mahfud memberi sinyal keraguan Mahfud sendiri terhadap pemahaman masyarakat atas keterangan kepolisian atau kejaksaan.

"Sinyal Mahfud adalah dia sebenarnya tidak tahu keterangan resmi kepolisian, kejaksaan, itu bisa dipahami publik atau enggak," ujar Rocky Gerung.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co