Omongan Amien Rais Terbukti, PAN Bisa Menangis

GenPI.co - Tokoh Reformasi Prof. Dr. H. Muhammad Amien Rais, MA dan beberapa pengurus keluar dari Partai Amanat Nasional (PAN) karena visi misinya sudah tidak sesuai dengan tujuan pendirian partai.

"Kami ini mau ke timur, tidak mungkin kami naik mobil ke barat. Ya, kami turun di persimpangan. Kami ikut mobil yang ke timur. Atau beli mobil baru yang sesuai dengan arah perjuangan kami," jelas Putra Jaya, loyalis Amien Rais.

BACA JUGA: Din Syamsuddin Skakmat Jokowi, Isinya Mengerikan!

Ternyata omongan atau pikiran Amien Rais saat ini terbukti, sebab banyak kader memilih undur diri lantaran kecewa dengan PAN yang ikut memberi dukungan atas pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja.

Kedua kader PAN yang mundur di antaranya Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PAN Jawa Barat Asep Hendra Maulana dan Wakil Bendahara DPD PAN Kabupaten Pangandaran, Jabar Ade Nanang.

BACA JUGA: Fadli Zon Pedas Banget, Sebut Jokowi Ini...

Menurut Ade, RUU Ciptaker berpotensi mencederai kaum buruh, rakyat kecil, dan hanya menguntungkan pengusaha saja. Dirinya juga menyatakan kecewa dengan PAN yang telah mendukung omnibus law.

"Saya akan menyatakan sikap tentang kekecewaan kami terhadap keputusan PAN terkait situasi perkembangan politik nasional sekarang, mengingat PAN sudah mendukung omnibus law," jelas Ade.

BACA JUGA: Hoki Tingkat Dewa, Takdir 4 Zodiak Ini Ternyata Bakal Jadi Bos

Ade juga mengaku telah menjadi simpatisan Amien Rais sejak lama dan mengatakan bahwa dirinya akan bergabung ke Partai Ummat yang dibentuk oleh Amien Rais belum lama ini.

"Kami dari awal simpatisan Amien Rais, karena PAN di bawah Amien Rais adalah partai yang reformis. Kami sudah pasti bergabung dengan Partai Ummat," katanya.

PAN merupakan salah satu dari tujuh fraksi yang mendukung pengesahan RUU Ciptaker menjadi UU pada Senin (5/10). Namun begitu, dukungan PAN terhadap pengesahan RUU Ciptaker disertai dengan delapan catatan kritis. 

Hanya ada dua partai yang menolak pengesahan RUU Ciptaker di rapat paripurna DPR, yakni Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera.(*)