GenPI.co - Sugi Nur Raharja alias Gus Nur ditangkap Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri akibat pernyataannya yang sangat pedas.
Gus Nur diciduk di Malang, Jawa Timur, Sabtu (24/10). Penangkapan itu merupakan tindak lanjut laporan Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon Kiai Aziz Hakim.
BACA JUGA: Menteri Prabowo Paling Tokcer, yang Lain Lewat
Sebelumnya, Kiai Aziz melaporkan Gus Nur ke Bareskrim Ppolri pada Rabu (21/10).
Pelaporan dilakukan atas pernyataan-pernyataan Gus Nur saat berbincang dengan pakar hukum tata negara Refly Harun yang diunggah ke YouTube, Minggu (18/10).
Dalam video berjudul etengah Jam Dengan Gus Nur, Isinya Kritik Pedas Semua itu, kata-kata dari Gus Nur dianggap menghina NU.
Gus Nur bahkan tidak sungkan mengibaratkan NU seperti bus umum.
“Sopirnya mabuk, kondekturnya teler, kernetnya ugal-ugalan dan penumpangnya itu kurang ajar semua. Perokok juga, nyanyi juga, buka-bukaan aurat juga, dangdutan juga," ujar Gus Nur.
Gus Nur mengakui pada awalnya NU sangat baik. Dia mengaku sering dikawal Banser ketika dahulu dirinya memulai berdakwah.
Namun, dia menilai NU berubah sejak Joko Widodo alias Jokowi menjadi presiden.
“Setelah rezim ini lahir, 180 derajat berubah. Kesucian NU yang saya kenal itu enggak ada sekarang ini," kata Gus Nur.
Gus Nur juga menyinggung beberapa nama yang berkaitan erat dengan NU.
BACA JUGA: Berita Top 5: Dokumen Rahasia Habib Rizieq, Prabowo Bakal Dijegal
Di antaranya, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas dan Permadi Arya alias Abu Janda.
"Bisa jadi kernetnya Abu Janda, bisa jadi kernetnya Gus Yaqut, dan sopirnya Kiai Agil Siroj. Nah, penumpangnya liberal, sekuler, macem-macem, PKI numplek (bergabung, red) di situ," kata Gus Nur. (cuy/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News