Ngeri! 1001 Cara Dilakukan Untuk Menjatuhkan Anies Baswedan

10 November 2020 04:30

GenPI.co - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memang selalu menjadi sasaran tembak politikus yang berseberangan dengannya.

Segala kebijakan Anies Baswedan bahkan selalu diobok-obok oleh orang-orang pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

BACA JUGA: Mendadak Fahri Hamzah Bongkar Fakta Mengejutkan, Bikin Melongo!

Bahkan, seribu satu cara dilakukan untuk mendegradasi dan menyepelekan apa saja yang dilakukan Gubernur murah senyum ini.

Sebelumnya, anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Eneng Malianasari, mempertanyakan langkah Gubernur Anies Baswedan yang menghapus rute Light Rapid Transit (LRT) Velodrome Rawamangun-Dukuh Atas.

BACA JUGA: Manuver Fadli Zon Bikin Ngeri Istana, Refly Harun Bongkar Ini

Menurut Eneng, rute LRT sebelumnya sudah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) nomor 5 tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek tahun 2018-2029.

Dalam Perpres nomor 56 tahun 2018, proyek LRT Jakarta masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Kami minta Pemprov DKI jangan menjegal Proyek Strategis Nasional yang telah digariskan oleh Presiden Jokowi," ungkap Politikus PSI ini dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/11).

BACA JUGA: Takdirnya Kaya Raya, Rahasia Zodiak Ini Dipayungi Dewi Fortuna

Eneng menyebutkan, bahwa menghapus rute Velodrome-Dukuh Atas berarti mengacak-acak rute yang telah ditetapkan Presiden Jokowi dan bisa mematikan proyek ini.

Menurut Eneng, penghapusan itu disampaikan dalam pemaparan Dinas Perhubungan pada 22 Oktober 2020. 

Gubernur Anies, kata dia, juga sudah mengirimkan surat perubahan rute ke Kementerian Perhubungan pada 17 September 2020.

Sementara itu, Bekas anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga menyerang Anies Baswedan dengan menyebut gubernur tidak mampu kerja.

Hal ini terkait tingginya angka pengangguran di Jakarta. Bahkan, Ferdinand menyebut hal tersebut sangat memalukan.  

Kritikan pedas tersebut disampaikan melalui akun Twitter miliknya, Sabtu, (7/11).

"Jakarta menjadi kota paling tinggi tingkat penganggurannya di Indonesia yaitu 10,95% diatas rata2 Nasional 7,7%," tulisnya.

Menurutnya, hal itu bisa terjadi karena Anies Baswedan sebagai gubernur tidak becus kerja. 

"Inilah akibat dari Gubernurnya tidak mampu kerja, Dapat penghargaan karena kinerja pendahulunya dan bangga dengan penghargaan yang bukan miliknya. Memalukan!" kata Ferdinand.

Mantan politisi Partai Demokrat juga menanggapi hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta terkait pengangguran di Jakarta.

Dalam catatan BPS, DKI Jakarta mencatat jumlah pengangguran di Ibu Kota melonjak menjadi 572.780 orang per Agustus 2020. Jumlah tersebut meningkat 4,4 persen jika dibandingkan pada Agustus 2019.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co