GenPI.co - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab blak-blakan meminta pemerintah tidak asal tangkap para ulama dan aktivis atau orang-orang yang mengkritik pemerintahan.
"Kalau beda pendapat jangan main tangkap, jangan main ditersangkakan. Beda pendapat ayo duduk bersama adu agumentasi, adu alasan, siapa yang kuat. Ini perlu dibuka pintu dialog," Tegas Habib Rizieq.
BACA JUGA: Skenario Istana Mengerikan, Gatot Nurmantyo Pegang Rahasia Ini
"Teriak-teriak rekonsiliasi, mana mungkin digelar tanpa ruang dialog dibuka. Buka dulu pintu dialognya baru rekonsiliasi," tambahnya.
Dalam kanal YouTube Front TV, Kamis (12/11), Habib Rizieq meyakini para pengkritik pemerintah umumnya bukan cuma tegas ke pemerintah saja. Namun, mereka juga punya berbagai solusi.
"Pengkritik itu umumnya punya solusi. Pelajari dong, kalau baik diamankan, tak perlu membuat kegaduhan tingkat nasional," katanya.
BACA JUGA: Reshuffle Kabinet: 10 Menteri Out, Mahfud MD Diganti Pertama
Habib Rizieq pun memberikan syarat jika pemerintah ingin rekonsiliasi. Yaitu dengan mengakhiri kriminalisasi ulama, aktivis serta buruh dan mahasiswa.
"Kita siap rekonsiliasi, siap damai, ahlan wasahlan. Tapi bebaskan para habaib dan aktivis kita. Bebaskan Ustaz Abu Bakar Baasyir, Habib Bahar bin Smith, Dr.Syahganda Nainggolan, Anton Permana, Bambang Nur Hidayat. Bebaskan para buruh mahasiswa pelajar yang penuhi ruang tahanan," beber Habib Rizieq.
Selain meminta pemerintah untuk tidak mengkriminalisasi para ulama, dia meminta pemerintah untuk tidak mengulangi kesalahan yang sudah-sudah.
BACA JUGA: Istana Bongkar Isu Kriminalisasi Ulama, Moeldoko: Siapa Ulamanya?
"Kalau kemarin tidak adil, besok wajib adil. Kalau kemarin ingkar janji besok wajib tidak ingkar janji. Yang kemarin khianat besok nggak boleh khinat," kata Habib Rizieq.
"Yang kemarin kriminalisasi, jangan lagi kriminalisasi, jangan lagi ada penista agama dilindungi seperti kemarin," imbuhnya.
Dia menegaskan bahwa FPI dan dirinya bukan memusuhi Pemerintah dan sebagainya. Habib Rizieq mengatakan musuh mereka adalah ketidakadilan.
"Sekali lagi kami yang ada di sini habaib, ulama, sekali lagi kami bukan musuh pemerintah. Kami bukan musuh negara, kami bukan musuh tentara, kami bukan musuh polisi," tegasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News