GenPI.co - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai Presiden Joko Widodo alias Jokowi salah memilih menteri.
Neta berkaca pada penangkapan terhadap Menteri Sosial Juliari Peter Batubara dan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
BACA JUGA: Kekayaan Menteri Sosial Bikin Mimisan, Gitu Kok Masih Korupsi
Menurut Neta, kesalahan Jokowi dalam memilih menteri sebenarnya sudah terlihat pada tahun pertama kepemimpinannya periode kedua.
Dia menjelaskan, Jokowi berencana me-reshuffle kabinet, tetapi selalu batal hingga Juliari dan Edhy ditangkap KPK.
Neta pun menilai kedua menteri tersebut melalukan tindakan yang sangat tidak manusiawi.
“Pada saat bangsa ini sedang kesulitan dan kesusahan menghadapi pandemi covid-19, saat rakyat serba-kekurangan, kok kedua menteri Jokowi itu tega-teganya melakukan aksi korupsi gila-gilaan," ujar Neta, Minggu (6/12).
Neta juga menyoroti keputusan Edhy dan Juliari menggunakan uang hasil korupsi untuk berfoya-foya dan membeli barang mahal.
"Bagaimanapun aksi ini tidak bisa ditoleransi. Kedua menteri Jokowi itu perlu dijatuhi hukuman mati," tegas Neta.
Di sisi lain, pihaknya mengapresasi kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menangkap dua menteri kabinet Jokowi.
BACA JUGA: Jokowi Tegas Pol, Pernyataannya Nampol
Neta pun berharap KPK makin agresif memburu menteri Kabinet Indonesia Maju yang melakukan korupsi.
"IPW berkeyakinan bila KPK dan Pengadilan Tipikor menjatuhkan hukuman mati kepada menteri kelautan dan menteri sosial tersebut, rakyat akan mendukungnya," ujar Neta. (boy/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News