GenPI.co - Publik masih belum lupa aksi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menurunkan baliho pentolan FPI Habib Rizieq Shihab di berbagai tempat di Jakarta.
Ia bahkan secara gamblang menyebut jika ormas FPI sebaiknya dibubarkan saja lantaran dianggap suka bertindak seenaknya.
BACA JUGA: Dahsyat! Komentar Ferdinand Hutahaean Bikin FPI Makin Terpojok
Sikap tegas Pangdam Jaya kembali terlihat konferensi pers penembakan FPI di Polda Metro Jaya, pada Senin (7/11).
Ia hadir dalam momen itu dan berdiri di samping Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.
Kapendam Jaya Letnan Kolonel Arh Herwin dalam pernyataan tertulis pada Selasa (8/12) mengungkap, kehadiran Pangdam Jaya di momen itu adalah bentuk dukungan penegakan hukum.
“Untuk memberikan dukungan penuh terhadap Polda Metro Jaya dalam penegakan hukum terhadap oknum FPI yang membawa senjata tajam dan senjata api ilegal dalam aksinya,” tulis Kapendam dalam pernyataan itu.
Kehadiran Pangdam juga menjadi sinyal bahwa Kodam Jaya akan berdiri bersama Polda Metro Jaya untuk mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan di wilayah DKI Jakarta dan Sekitarnya.
BACA JUGA: FPI dan Rizieq Terus Terdesak, Temuan Polisi Makin Banyak
Kehadiran Pangdam sendiri dikritik oleh tokoh Muhammadiyah Busyro Muqoddas. Dalam pernyataan persnya Selasa, ia mengatakan bahwa kehadiran Pangdam menjadi bukti TNI telah keluar dari fungsi dan tugasnya.
“Menyayangkan keterlibatan Pangdam Jaya dalam proses penjelasan kematian 6 anggota FPI,” ucap Busyro.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News