GenPI.co - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hingga hari ini masih membisu setelah Edhy Prabowo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akibat kasus korupsi ekspor benur.
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai Prabowo tidak buka suara dan muncul ke publik lantaran masih syok dan takut salah langkah.
BACA JUGA: Din Syamsuddin Bongkar Fakta Mengejutkan, Istana Makin Tersudut
"Mungkin Prabowo tak ingin salah langkah. Masih syok terkait penangkapan orang dekatnya Edhy Prabowo," beber Ujang pada GenPI.co, Minggu (13/12).
Menurut Ujang, tidak munculnya Prabowo bisa saja adalah strategi agar tak terus dicemooh serta melawan arah angin yang sedang meniup dan menghempas Prabowo.
"Justru jika dia muncul, bisa saja akan jadi bulan-bulanan warganet dan publik," bebernya.
BACA JUGA: Pakar Hukum Top Bongkar Fakta Mengejutkan, Jokowi Makin Tersudut
Ujang menambahkan, Prabowo lebih berfokus dalam mengamankan elektabilitas Partai Gerindra dan dirinya setelah Edhy ditetapkan jadi tersangka.
"Karena ada dugaan aliran dananya masuk ke rekening perusahaan Prabowo, Hashim (adik Prabowo), dan lainnya," ungkap Ujang.
Ujang juga menyatakan hubungan Prabowo Subianto dengan Habib Rizieq sudah putus. Hal ini disebabkan masuknya Prabowo ke pemerintah sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
BACA JUGA: Skenario Ini Bikin FPI Porak-Poranda, Kapolda Metro Jaya Bahaya
"Ketika Prabowo masuk pemerintahan, otomatis hubungannya dengan Habib Rizieq putus," jelas Ujang.
Dosen Universitas Al-Azhar ini juga mengatakan saat ini Prabowo dinilai diam lantaran bingung.
"Kalau diam, justru saya rasa Prabowo bingung. Di satu sisi dia adalah menteri Jokowi, di satu sisi dia juga tidak ada hubungan lagi dengan HRS. jadi kalau dia komentar atau cawe-cawe malah jadi salah," kata Ujang.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News