GenPI.co - Seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta selain Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ramai-ramai meninggalkan rapat paripurna (walk out), Senin (14/12).
Peristiwa itu terjadi saat Fraksi PSI akan membacakan pandangan umum fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi.
BACA JUGA: Mahfud MD Bongkar Gerakan di Balik Habib Rizieq, Mengerikan!
Aksi walk out diawali oleh pernyataan kekecewaan anggota Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Jamaludin.
Jamaludin mempertanyakan apakah pandangan umum yang akan disampaikan merupakan penyataan DPW PSI Jakarta atau Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta.
Pertanyaan ini disebabkan oleh penolakan penyetujuan Rancangan Kinerja Tahunan (RKT) DPRD DKI Jakarta oleh DPW PSI.
BACA JUGA: Mimpi 3 Zodiak Bakal Jadi Kenyataan, Siap-Siap Kaya
Padahal, Fraksi PSI di parlemen menyatakan setuju atas RKT yang diisukan memberi anggaran sebesar Rp 8,3 miliar per tahun atau Rp 689 juta per bulan untuk masing-masing anggota DPRD DKI.
Jamaludin menilai apabila pandangan umum itu tidak disetujui oleh DPW PSI, maka pandangan yang akan dibacakan itu tak patut didengar.
"Tidak terjadi apa yang sudah disepakati (RKT), tidak diakui oleh partainya. Kalau memang tidak (diakui), saya tidak akan bersedia mendengarkan. Saya akan keluar," tegasnya.
Seluruh anggota DPRD DKI Jakarta yang turut menghadiri rapat paripurna sontak bertepuk tangan menyambut pernyataan tersebut.
Setelah menyampaikan pernyataannya, Jamaludin meninggalkan ruang rapat diikuti oleh seluruh anggota DPRD DKI Jakarta, kecuali anggota Fraksi PSI.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News