GenPI.co - Demi kepentingan identifikasi peristiwa kematian korban, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sukses mendapatkan foto jenazah enam Laskar Front Pembela Islam (FPI) ketika belum diautopsi oleh dokter Polri.
"Kami ditunjukkan detail, karena kami minta foto pertama kali sebelum tindakan. Itu adalah posisi paling penting, karena menunjukkan orisinalitas," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam.
BACA JUGA: Suara Prabowo Subianto Menggelegar, KSAD Jenderal Andika Terdiam
Hal itu dia ungkapkan usai menggali keterangan dokter Polri di kantornya, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/12).
Penggalian keterangan oleh Komnas HAM terhadap Tim Dokter Polri tersebut berlangsung selama tiga jam.
Setelah diperiksa, mereka langsung meninggalkan lokasi tanpa memberikan keteranga apapun pada awak media.
BACA JUGA: Selalu Garang ke Jokowi, Ternyata Habib Rizieq Mengaku Takut Ini
Anam mengaku telah melihat jumlah lubang peluru yang membekas di tubuh para korban.
Namun, dia tak dapat menyebutkannya pada publik, karena data-data tersebut harus dikonsolidasikan terlebih dahulu.
"Kami tak bisa menyebutkannya saat ini, karena kami harus mengkonsolidasikan data yang kami punya. Kan, data ini tidak dari satu pihak," bebernya.
BACA JUGA: 4 Shio Hokinya Tembus Langit, Bikin Badai Rezeki Mengamuk
Menurut Anam, yang terpenting adalah Komnas HAM sudah mengetahui proses autopsi korban.
Selain itu, mereka juga paham posisi jenazah, baik dari awal setelah ditembak maupun pasca-diautopsi.
"Data itu bisa menunjukkan bagaimana proses, posisi di awal, dan di akhir keenam jenazah," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News