GenPI.co - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mendadak membongkar istilah kadrun, cebong, dan kampret yang merupakan ejekan kepada pendukung Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi).
BACA JUGA: Suara Prabowo Subianto Menggelegar, KSAD Jenderal Andika Terdiam
Istilah tersebut sempat ramai dilontarkan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu.
Cebong merujuk pada pendukung Jokowi, sementara kampret atau kadrun identik dengan pendukung Prabowo.
Kadrun merupakan singkatan dari ‘kadal gurun’, karena pada Pilpres 2019, Prabowo mendapatkan dukungan besar dari kelompok Islam.
BACA JUGA: Garis Tangan Kaya Raya, Rezeki Selalu Guyur 4 Zodiak Hemat Ini
Gatot meminta agar istilah tersebut tak digunakan lagi, karena itu merupakan bentuk pelecehan terhadap sesama manusia.
Pernyataan tersebut dia ungkapkan dalam video yang diunggah dalam akun Instagram pribadinya, Kamis (17/12).
Unggahan video tersebut juga diberi keterangan “Jangan merendahkan bangsaku”.
BACA JUGA: 4 Shio Hokinya Tembus Langit, Bikin Badai Rezeki Mengamuk
"Dalam kesempatan ini juga saya mengimbau, secara tidak sadar atau sadar, sengaja atau tidak, kita anak bangsa sudah merendahkan bahkan melecehkan Tuhan Yang Maha Esa," jelas Gatot.
Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu menilai sebutan kadrun, cebong dan kampret merendahkan harkat manusia dan melecehkan makhluk ciptaan Tuhan.
"Dengan mempunyai sebutan masing-masing, kadrun dan kampret, itu kan nama binatang. Padahal, itu ciptaan Tuhan, kita manusia semua ini," ujar Gatot dalam video tersebut.
Menurutnya, penyebutan kadrun, cebong dan kampret tidak sesuai dengan sopan santun di Indonesia.
Gatot pun menawarkan berbagai sebutan yang lebih sopan, seperti kakak, mas, abang, ucok, dan sebagainya.
"Mari kita sama-sama bernegara dengan santun. Hilangkan kata-kata seperti itu. Kembalilah pada sebutan khas bangsa Indonesia yang berbudaya tinggi, yaitu mas, ucok, kakak, abang, dan sebagainya," pungkas Gatot.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News