GenPI.co - Pengamat politik Prof. Siti Zuhro menilai, terpilihnya tokoh-tokoh populer dalam reshuffle kabinet sebagai strategi simbiosis mutualisme dari Presiden Joko Widodo.
Kehadiran tokoh-tokoh populer, termasuk Sandiaga Uno dapat menguntungkan pemerintahan Jokowi karena akan mendongkrak legitimasi kepercayaan publik kepada pemerintah.
BACA JUGA: Pernyataan Mahfud MD Mengejutkan, Menggelegar!
Hal itu mengingat tren kepercayaan dari masyarakat mulai menurun, terutama setelah dua menteri Jokowi terkena kasus korupsi.
Disamping itu, kata Siti, apa yang dilakukan Jokowi saat ini tidak bisa dilepaskan dari peristiwa Pilpres 2019 lalu. Polarisasi di masyarakat yang terjadi setelahnya telah menimbulkan banyak peristiwa buruk di Indonesia.
“Nah, Jokowi punya kepentingan untuk merangkul lawan atau rivalnya agar bisa menyejukkan kondisi politik dalam negeri,” ujar Siti Zuhro kepada GenPI.co pada Sabtu (26/12).
Kendati begitu, dikatakan Siti, bergabungnya Sandi ke kabinet sebagai bagian dari politik merangkul rival itu, bisa saja telah menciptakan dampak sampingan.
Bergabungnya Sandi ke kabinet akan membuat namanya semakin dikenal oleh publik.
“Ini yang lalu diterjemahkan sebagai pemberian peluang kepada Sandi untuk iklan politik,” jelas dia.
Ketika bergabung di kabinet, Sandi memang bisa lebih banyak tampil di publik melalui kerja-kerjanya di kabinet.
Kesempatan itu, bisa saja diterjemahkan dari pihak Prabowo sebagai bagian dari panggung politik untuk kader-kadernya.
Kendati begitu, Siti menyebut jalan menuju 2024 masih teramat jauh. Perkembangan politiknya bisa saja akan berubah drastis dan tidak sesuai dengan rencana awal.
BACA JUGA: Masuk Kabinet, Elektabilitas Sandiaga Uno Bakal Rontok
“Perkembangannya pesat, anginnya tidak sepoi-sepoi, pas momen-momen tertentu bahkan bisa berbalik. Bisa saja itu jadi beban tersendiri, belum tentu laku secara politik,” Katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News